Pemerintah Tegaskan Keseimbangan antara Pertumbuhan Ekonomi dengan Pengelolaan Lingkungan yang Berkelanjutan

JAKARTA (09/07) Dalam kegiatan Forum MineXcellence 2025 yang diadakan oleh yayasan Society of Renewable Energy (SRE) Indonesia, pemerintah menegaskan komitmennya terkait dengan transisi energi yang bertujuan terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Hal tersebut disampaikan oleh Hendra Gunawan, selaku Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara, di hadapan peserta forum yang berasal dari direksi perusahaan pertambangan, ketua/perwakilan asosiasi, akademisi, dan beberapa redaksi media.
“Sebagai salah satu produsen batubara dan komoditas nikel terbesar di dunia, di saat yang bersamaan kita tengah menjalani transisi energi yang bertujuan untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan tanggung jawab kita terhadap kelestarian lingkungan yang berkelanjutan” ungkap Hendra.
Hendra yang mewakili kehadiran Direktur Jenderal Mineral dan Batubara memberikan pandangannya terkait dengan transformasi pada industri pertambangan dan kaitan eratnya dengan good mining practices untuk masa depan pertambangan yang berkelanjutan. Di awal paparan, Hendra menjelaskan tentang visi Indonesia Emas 2045 yang menjadi panduan dasar untuk menuju masa depan yang berkelanjutan dan inklusif.
Dilanjutkan olehnya, bahwa visi tersebut diejawantahkan kembali melalui penetapan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang bertujuan untuk membangun fondasi bagi masa depan yang inklusif secara sosial, berketahanan ekonomi, dan ramah lingkungan.
“Dari RPJPN tersebut, juga sejalan dengan RPJMN 2025–2029 yang akan menerjemahkan visi besar ini ke dalam program-program konkret, memastikan bahwa proses dekarbonisasi dan praktik industri hijau benar-benar menjadi arah utama pembangunan nasional dalam lima tahun ke depan” jelas Hendra.
Selain melihat visi Indonesia Emas 2045, Hendra menyebutkan bahwa Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara juga mempunyai peranan penting, khususnya sebagai subsektor yang menopang pembangunan berkelanjutan dan mendukung transisi energi.
“Mineral dan batubara dalam konteks Indonesia memiliki peran, dimulai dari pemenuhan kebutuhan domestik, lalu menjadi sumber bahan utama untuk pembuatan baterai, juga pelaksanaan hilirisasi batubara khususnya menjadi metanol dan DME”.
Oleh karena itu, Hendra mengharapkan kolaborasi yang kuat di lintas sektor untuk melakukan inovasi dan edukasi dalam rangka menjalankan amanat visi besar keberlanjutan ini. Sehingga menurutnya, harmoni pemanfaatan ekonomi dari sumber daya alam dengan keberlangsungan kualitas kehidupan di masa depan dapat terjaga. (nm)
sumber: HumasMinerba