Harga Mineral Acuan Nikel Periode Kedua Juni 2025 Turun Menjadi USD 15.221

Penulis: Parlindungan Sitinjak (Analis Kebijakan Ahli Muda)


Harga Mineral Acuan (HMA) Nikel untuk Periode Kedua bulan Juni 2025 adalah USD 15.221/Ton. HMA Nikel Periode Kedua bulan Juni 2025 yang tertuang Keputusan Menteri ESDM No. 209.K/MB.01/MEM.B/2025 turun sebesar USD 184 atau turun 1,19% dibandingkan dengan HMA Nikel Periode Pertama bulan Juni 2025 sebesar USD 15.405. Bila dibandingkan dengan HMA Nikel bulan yang sama pada tahun 2024 yaitu: HMA Nikel Juni 2024 USD 18.962,11 (year on year), maka HMA Nikel Periode Kedua Juni 2025 turun signifikan sebesar USD 3.741,11 atau turun sebesar 19,73%.

Untuk HMA Emas Periode Kedua bulan Juni 2025 adalah USD USD 3.313,97/Troy Ounce. HMA Emas Periode Kedua bulan Juni 2025 naik sebesar USD 34,84 atau naik 1,06% dibandingkan dengan HMA Emas Periode Pertama bulan Juni 2025 sebesar USD 3.279,13. Bila dibandingkan dengan HMA Emas bulan yang sama pada tahun 2024 yaitu: HMA Emas Juni 2024 USD 2.333,4 (year on year), maka HMA Emas Periode Kedua bulan Juni 2025 meningkat secara signifikan sebesar USD 980,57 atau naik tajam sebesar 42,02%.

Selanjutnya nilai HMA digunakan untuk menghitung Harga Patokan Mineral sesuai formula Harga Patokan Mineral berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 72 Tahun 2025 tentang Pedoman Penetapan Harga Patokan untuk Penjualan Komoditas Mineral Logam dan Batubara.

Nilai HMA untuk Periode Kedua Juni 2025 yang berlaku untuk tanggal 15 Juni sampai dengan 30 Juni 2025 adalah sebagai berikut : 

1. HMA Emas : USD 3.313,97 (naik 1,06% dibandingkan HMA Periode Pertama Juni 2025)

2. HMA Nikel : USD 15.221 (turun 1,19% dibandingkan HMA Periode Pertama Juni 2025)

3. HMA Perak : USD 33,78 (naik 3,49% dibandingkan HMA Periode Pertama Juni 2025)

4. HMA Tembaga : USD  9.649,63 (naik 1,25% dibandingkan HMA Periode Pertama Juni 2025)

5. HMA Aluminium : USD  2.457,13 (naik 0,57% dibandingkan HMA Periode Pertama Juni 2025)

6. HMA Bijih Besi : USD   1,42 (turun 2,07% dibandingkan HMA Periode Pertama Juni 2025)


sumber: HumasMinerba