Hadir dalam Canada Mining Fair 2025, Ditjen Minerba Paparkan Reformasi Strategis pada Subsektor Pertambangan Mineral dan Batubara di Indonesia

JAKARTA (11/06) Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) berkesempatan hadir sebagai perwakilan Pemerintah Republik Indonesia dalam agenda Canada Mining Fair 2025 yang diadakan oleh Kedutaan Besar Canada untuk Indonesia.
Rita Susilawati selaku Sekretaris Ditjen Minerba, yang mewakili Tri Winarno selaku Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, menyampaikan pandangan dan perspektif pemerintah di hadapan perwakilan badan usaha pertambangan dari Indonesia dan Kanada yang hadir sebagai peserta. Secara garis besar, Rita menyampaikan terkait dengan peran Pemerintah Indonesia dalam memajukan pertambangan yang berkelanjutan dalam mendukung transisi energi.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Pemerintah Kanada telah bersepakat untuk pelaksanaan Energy Transition Roundtable (ETR). Selain itu, dalam kesempatan yang sama, telah ditandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kanada dalam memperkuat kerja sama mineral kritis dan transisi energi.
“Tindak lanjut langsung dari MoU tersebut, Indonesia dan Kanada juga sudah melaksanakan Critical Mineral Dialogue yang membahas strategi kebijakan untuk pengelolaan mineral kritis yang berkelanjutan dan bertanggungjawab” ungkap Rita.
Di hadapan sekitar 100 peserta, Rita juga menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai strategi dan kebijakan yang khususnya berfokus pada eksplorasi pertambangan mineral dan beserta hilirisasinya. Terdapat empat strategi yang Rita sampaikan, dimulai dari meningkatkan ekplorasi mineral, ketahanan rantai pasokan mineral, penjaminan nilai ekonomi berkelanjutan untuk generasi mendatang, dan kepatuhan yang kuat terhadap prinsip ESG (Enviromental, Social, Governance).
“Tujuan kami bukan hanya sebatas ekstraksi atau menggali, namun transformasi untuk mengubah bahan mentah menjadi produk bernilai tinggi yang mendukung pertumbuhan industri dan pertumbuhan hijau” jelas Rita.
Di akhir, Rita mengajak badan usaha pertambangan yang ada di Indonesia dan Kanada, serta Pemerintah Kanada untuk berkolaborasi dalam membangun dan menciptakan lingkungan pertambangan yang tangguh, hijau, berkelanjutan, dan berdaya saing global. (nm)