AFOC ke-23: Penguatan Riset Energi Regional Melalui Lokakarya APAEC

Bogor (6/5/2025), Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara menyambut perwakilan negara anggota ASEAN dan Timor Leste dalam pembukaan Asean Plan Of Action For Energy Cooperation (APAEC) Post-2025 Consultation Workshop with AFOC Council.

Julian Ambassadur Shiddiq , Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh delegasi dan menekankan pentingnya momentum ini sebagai titik balik menuju kerjasama energi regional yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

“Post APAEC-2025 bukan hanya kelanjutan, melainkan peningkatan. Ini adalah langkah strategis untuk merespon perubahan lanskap energi global, kemajuan teknologi, dan komitmen bersama terhadap perubahan iklim iklim,” pungkas Julian.

Salah satu pokok bahasan utama dalam lokakarya ini adalah usulan perubahan nama Program Area 3 dari "Coal and Clean Coal Technology" menjadi "Coal and Carbon Management". Perubahan ini dinilai tidak hanya sebagai penyempurnaan terminologi, tetapi juga representasi dari pendekatan yang lebih menyeluruh terhadap pengelolaan emisi karbon dari batubara.

Pendekatan baru ini akan mencakup berbagai inisiatif strategis seperti carbon capture, utilization and storage (CCUS), pengurangan emisi metana, akuntansi karbon, serta dukungan terhadap transisi berkeadilan di wilayah-wilayah yang masih bergantung pada batubara.

Perubahan ini mencerminkan kebutuhan untuk kerja sama energi yang adaptif—yang selaras dengan prioritas nasional masing-masing, namun juga memenuhi ekspektasi global terhadap dekarbonisasi,” lanjutnya.

Kendati demikian, Ia juga mengingatkan pentingnya keseimbangan antara ambisi dan kapasitas teknis negara anggota. AFOC Council diharapkan dapat menyusun ruang lingkup kerja yang realistis dan terfokus, sehingga dapat menghasilkan program kerja yang tidak hanya ambisius, tetapi juga dapat diimplementasikan secara nyata.

Tidak lupa, Julian mengajak seluruh peserta untuk berdiskusi dengan semangat keterbukaan dan kolaborasi dalam menyusun strategi dan rencana aksi berbasis hasil untuk Program Area baru tersebut. Ia menegaskan bahwa ASEAN harus terus memperkuat posisinya sebagai contoh sukses dari kerja sama energi regional yang inklusif dan berkelanjutan. (dp)

sumber: HumasMinerba