Selain Juara, Ini Visi Besar Tim Indonesia Garuda Mine Rescue
Jumat (22/11/24), Tim Indonesia Garuda Mine Rescue (INA GMR) yang merupakan tim darurat gabungan perusahaan tambang dibawah Tim ESDM Siaga Bencana, berkunjung ke kantor Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara untuk dibekali arahan dan semangat dari Direktur Jenderal KESDM. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Tri Winarno sebelum tim bertolak ke Australia untuk berkompetisi pada ajang Mine Emergency Response Competition (MERC) 2024.
Sebelumnya pada tahun lalu, Tim Garuda Rescue meraih empat piala penghargaan dalam The 13th Mining Emergency Response Competition (MERC) yang diselenggarakan di Langley Park, West Australia, dari tanggal 24 sampai 26 November 2023.
Tim Garuda Rescue rencana akan tiba di Australia pada tanggal 25 November 2024 kemudian tim akan singgah terlebih dahulu ke Konsulat Jenederal Republik Indonesia untuk bersilaturahmi, dan kemudian akan melakukan latihan selama tiga hari termasuk menyesuaikan iklim. Dan disana akan bekerjasama dengan Red Earth yang merupakan salah satu tempat pelatihan terbesar di Australia. Kemudian pada tanggal 28 November akan dilakukan Opening Ceremony dengan seluruh tim yang akan bertanding dan selesai pada tanggal 30 November serta pengumumannya pada tanggal 1 Desember 2024.
Tim yang akan bertanding ada 18 tim dengan jalannya perlombaaan tidak sampai larut malam. Sebab, di Australia tidak akan melakukukan perlombaan hingga malam hari karena akan berisiko tinggi untuk mengefektifkan waktu selama 4 hari. Dan tentunya tim Garuda Rescue akan menargetkan lebih dari tahun sebelumnya dengan minimal menyabet tiga juara umum dari kategori yang dilombakan.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Tri Winarno memberikan semangat dan motivasi bagi tim yang akan berjuang membawa nama Indonesia. Ia meminta, untuk tim agar berkomitmen dan konsistensi serta memiliki motivasi lebih untuk meningkatkan target yang lebih baik dengan kedisiplinan.
"Jadi untuk membawa nama Indonesia di acara Internasional dalam hal ini mesti harapan kami yang pertama tunjukkanlah bahwa komitmen dan konstensi kita untuk keselamatan betul-betul kita jaga. Terus kemudian yang kedua ini awal mulai dari semuanya adalah kedisiplinan. Nah, kedisiplinan baik itu dalam latihan, baik itu dalam semua hal yang akan didapat di sana otomatis tidak lepas dari kedisiplinan," tutur Tri.
Tri juga berharap dengan keikusertaan tim Garuda Rescue pada ajang Internasional ini untuk meningkatkan Emegency Respon pada pertambangan di Indonesia, yang nantinya akan diimplementasikan pada industri pertambangan di Indonesia.
"Meskipun poinnya itu tidak kejuaraannya itu. Tapi
poinnya adalah motivasi untuk terus meningkatkan Emergency Respon di industri
pertambangan di Indonesia. Jadi memang saling berhubungan apa yang nantinya
akan diimplementasikan di industri pertambangan untuk kemudian nantinya bekal
yang ada di sana itu dibawa ke industri kita, supaya industri kita khususnya di
pertambangan itu betul-betul bisa optimal mungkin itu teman-teman pesan dari
saya," papar Tri.
Acara tahunan ini diinisiasi oleh tiga pendiri, yakni Paull
& Warner Resources, Red Earth Helath Solutions dan Breight Group. Selain
diikuti sekitar 150 relawan industri, acara ini juga disaksikan lebih dari
4.000 penonton. (rdh)