Pertemuan Teknis KTT dan PJO Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara Seluruh Indonesia Tahun 2024
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara menyelenggarakan kegiatan Pertemuan Teknis Tahunan Kepala Teknik Tambang (KTT) dan Penanggung Jawab Operasional (PJO) Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara Tahun 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center 2 (14/11).
Saat
membuka acara, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Tri Winarno berpesan
agar KTT dan PJO memanfaatkan momen tersebut sebagai sarana pembelajaran,
menyusun langkah antisipatif, dan rencana strategi dalam peningkatan kinerja
kaidah teknik pertambangan yang baik. Pemerintah akan terus mendorong
pengelolaan kaidah teknik pertambangan yang baik, menjadi gerakan yang
diinternalisasi oleh perusahaan pertambangan dan perusahaan jasa pertambangan.
“Implementasi kaidah teknik pertambangan yang
baik diharapkan menjadi budaya dalam pengelolaan operasional pertambangan”,
papar Tri.
Acara kali ini mengangkat tema “Peningkatan
Kinerja Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik untuk Mewujudkan
Indonesia Maju dan Berkelanjutan”. Pertemuan
menitikberatkan hasil evaluasi kinerja pada tahun 2024 dan upaya perusahaan
pertambangan mineral dan batubara serta perusahaan jasa pertambangan, guna meningkatkan
kinerja secara berkelanjutan dalam penerapan Kaidah Teknik Pertambangan yang
Baik.
Pada
sesi diskusi, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Hendra
Gunawan menyampaikan hasil evaluasi penerapan dan antisipasi tantangan kaidah
teknik pertambangan yang baik. Selaku Kepala Inspektur Tambang, Hendra
menguraikan penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik meliputi teknis pertambangan,
konservasi mineral dan batubara, keselamatan pertambangan, pengelolaan
lingkungan dan reklamasi serta pemanfaatan teknologi, kemampuan rekayasa,
rancang bangun, pengembangan, dan penerapan teknologi pertambangan.
Hendra
menekankan, “Penerapan tersebut untuk mewujudkan pertambangan mineral dan
batubara yang memberikan manfaat optimal dan berkelanjutan untuk bangsa dan
negara”.
Hendra
mengajak para pemangku kepentingan untuk bersinergi dan berkolaborasi bersama
untuk meningkatkan penerapan good mining practice secara umum, agar
terus menjadi budaya di industri pertambangan minerba di Indonesia
Pada
kesempatan ini Ditjen Minerba juga memberikan Penghargaan Inovasi Keteknikan
dan Lingkungan Aspek Keselamatan Pertambangan kepada sembilan badan usaha:
<!--[if !supportLists]-->a.
<!--[endif]-->PT Freeport Indonesia
<!--[if !supportLists]-->b.
<!--[endif]-->PT Agincourt Resources
<!--[if !supportLists]-->c.
<!--[endif]-->PT Semen Indonesia Site Tuban
<!--[if !supportLists]-->d.
<!--[endif]-->PT Kaltim Prima Coal
<!--[if !supportLists]-->e.
<!--[endif]-->PT Borneo Indobara
<!--[if !supportLists]-->f.
<!--[endif]-->PT Berau Coal
<!--[if !supportLists]-->g.
<!--[endif]-->PT Pamapersada Nusantara
<!--[if !supportLists]-->h.
<!--[endif]-->PT Bukit Makmur Mandiri Utama
<!--[if !supportLists]-->i.
<!--[endif]-->PT Putra Perkasa Abadi
Lima
badan usaha peraih penghargaan juga berbagi pengalaman terkait implementasi kaidah
teknik pertambangan yang baik. KTT PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Wudi Raharjo
menyampaikan Implementasi Good Mining Practice (GMP) Aspek Teknis
Pertambangan. KTT PT Agincourt Resources, Rahmat Lubis menguraikan tentang
Implementasi GMP Aspek Konservasi Minerba. KTT Adaro Indonesi, Denny
Widihatmoko menjelaskan tentang Implementasi GMP Standardisasi dan Usaha Jasa.
Implementasi
GMP Aspek Perlindungan Lingkungan Pertambangan dipresentasikan oleh KTT PT
Borneo Indobara, Riadi Simka Pinem. Terakhir, KTT PT Berau Coal Ferry Indra memberikan paparan
tentang Implementasi GMP Keselamatan Pertambangan.
Di
samping pembahasan teknis, para KTT dan PJO juga mendapat penguatan karakter dari
Jamil Azzaini selaku Trainer Leadership. Jamil menyampaikan KTT harus
memliki sikap kepemimpinan yang baik dan memiliki kemampuan berkomunikasi yang
mumpuni, sehingga KTT dapat secara bijak
memposisikan diri dengan baik antara kepentingan negara dan perusahaan.
Pertemuan
ini merupakan bentuk aktualisasi misi Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
untuk meningkatkan pembinaan, pengawasan, pengelolaan, dan pengendalian
kegiatan pertambangan mineral dan batubara secara berdaya guna, berhasil guna,
berdaya saing, berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan.
Kegiatan
yang berlangsung secara fisik dan daring ini dihadiri oleh jajaran pimpinan
Ditjen Minerba, Koordinator Inspektur Tambang (KorIT) dari seluruh Indonesia, serta
para KTT perusahaan pertambangan mineral dan batubara dan PJO perusahaan jasa
pertambangan. (DH/ER)