Implementasi Kebijakan Sektor ESDM Dinamis Dan Mengimbangi Perkembangan Dunia
Implementasi kebijakan
sektor energi dan sumber daya mineral
bergerak secara dinamis dan harus mengimbangi perkembangan
dunia yang begitu
pesat. Pengembangan energi
baru terbarukan hingga penerapan kendaraan listrik menjadi
tantangan yang harus diselesaikan.
“Pengembangan mineral kritis pun termasuk, baik dari sisi eksplorasi maupun teknologi pengolahannya dalam mendukung era transisi energi dari energi fosil menjadi energi terbarukan”, kata Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Siti Sumilah Rita Susilawati saat membacakan sambutan Menteri ESDM pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69 di perkantoran Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (17/8).
Peringatan HUT ke-79 RI pada 17 Agustus
2024 mengangkat tema “Nusantara Baru Indonesia Maju”. Tema ini merefleksikan semangat bangsa Indonesia untuk menyambut ibu kota baru yaitu Ibu Kota Nusantara
dan senantiasa memberi
kita semangat untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Rita menambahkan
salah satu hal yang dapat dipersiapkan dan usahakan adalah kemandirian energi bangsa Indonesia. Kebijakan yang akan dihasilkan
haruslah menunjang untuk pencapaian tersebut. Saat ini kebijakan sektor ESDM diarahkan pada transisi energi yang berkelanjutan dan berkeadilan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi serta mendorong
pengembangan industri. Arah kebijakan
diprioritaskan pada ketersediaan energi dengan memaksimalkan
pemanfaatan energi baru terbarukan,
dengan harga terjangkau dan kegiatan ekstraktif yang ramah lingkungan.
Lebih lanjut Rita
menyampaikan capaian kinerja sektor energi sampai saat ini cukup baik. PNBP
(Penghasilan Negara Bukan Pajak) pada
tahun 2023 melebihi
target sebesar 116 persen, dibandingkan tahun sebelumnya.
Nilai investasi pada tahun 2023
meningkat 11 persen.
Subsektor migas
telah menemukan potensi gas bumi di
lapangan Geng North, Wilayah Kerja Migas
North Ganal, yang merupakan salah satu penemuan gas terbesar Indonesia
dalam dua tahun terakhir.
Di sisi lain produksi migas tahun lalu terus
menurun sejak 10 tahun terakhir.
Dalam hal
infrastruktur energi dan peningkatan akses energi kepada masyarakat, hingga saat ini ESDM telah berhasil menyelesaikan pembangunan di antaranya: SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Umum) sebanyak 1.575 unit, SPBKLU (Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan
Listrik Umum) sebanyak 1.882 unit, konverter kit nelayan sebanyak 130.019 unit,
konverter kit petani sebanyak 83.913 unit, PJUTS (Penerangan
Jalan Umum Tenaga Surya) sebanyak 49.459 unit, Alat Penyalur Daya Listrik sejumlah 11.745 unit, Bantuan Alat Masak Listrik sejumlah 342.621, Bantuan Pasang Baru Listrik sejumlah 211.783, Rumah Tangga,
Jargas-APBN sebanyak 945.795 SR dan infrastruktur lainnya.
“Tugas kita bersama
bagi segenap insan di sektor ESDM untuk meningkatkan investasi sektor ESDM, agar produksi migas dan kinerja sektor ESDM
lainnya dapat terus ditingkatkan dan beban subsidi energi yang meningkat dapat diatasi”,
pungkas Rita.(ER)