Minerba Goes to Campus: Universitas Halu Oleo Kendari



KENDARI (26/10)  Setelah sebelumnya berhasil digelar di berbagai kota, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM RI kembali menyelenggarakan Minerba Goes To Campus (MGTC) yang bertempatkan di Fakultas MIPA, Universitas Halu Oleo, pada Kamis (26/10/2023).

Adapun tiga narasumber yang dihadirkan pada MGTC di UHO ini adalah Safriansyah Yanwar selaku Koordinator Hukum SetDitjen Minerba dengan topik “Regulasi dan Kebijakan Subsektor Minerba”; Herry Permana selaku Koordinator Rencana dan Laporan SetDitjen Minerba dengan topik “Hilirisasi dan Pertambangan Rakyat”; Serta Muhardi Mustafa selaku Dosen T. Pertambangan UHO dengan topik “Menilik Kondisi Terkini Pertambangan di Sultra”.

Plt Dirjen Minerba, Bambang Suswantono menyebutkan hadirnya acara MGTC di Universitas Halu Oleo adalah wujud nyata Kementerian ESDM bersama para civitas akademika dalam rangka menjalin sinergitas guna mendukung program hilirisasi pertambangan mineral dan batubara sehingga dapat menumbuhkan pemikiran kritis bagi mahasiswa. 

“Besar harapan acara ini mampu memberikan wawasan dan pemikiran kritis bagaimana mewujudkan pertambangan yang berkesinambungan, berwawasan lingkungan hingga berdampak pada kesejahteraan dan kemakmuran rakyat,” tutur Bambang.

Safriansyah Yanwar selaku Koordinator Hukum Sekretariat Ditjen Minerba yang sekaligus sebagai narasumber pada acara ini juga menambakan bahwa MGTC juga berperan sebagai media sosialisasi peraturan, regulasi dan prorgam kerja Minerba kepada mahasiswa. 

“Meski demikian, kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan peraturan, regulasi dan prorgam kerja yang diadakan oleh Ditjen Minerba kepada mahasiswa,” pungkasnya.

Dengan kolaborasi yang baik antara Ditjen Minerba dengan pihak kampus, MGTC edisi UHO mampu menarik antusias 200 lebih mahasiswa dan masyarakat umum di wilayah Sulawesi Tenggara yang memiliki ketertarikan dalam dunia pertambangan. 

“Kegiatan ini terbuka untuk umum, namun lebih didominasi oleh mahasiswa pertambangan yang ada di Sulawesi Tenggara,” ungkap Safriansyah.

Dekan Fakultas MIPA, Ida Usman merasa bangga dan menyambut baik langkah Ditjen Minerba atas dipilihnya memilih F. MIPA UHO sebagai tempat penyelenggaraan. 

Ida menyampaikan untuk saat ini jurusan teknik pertambangan memiliki 2 metode pembelajaran, yakni metode reguler dan metode base project. Ida meyakini metode base project dapat mengasah mahasiswa untuk mengaktualisasikan ilmu-ilmu di lapangan. 

“Nah khusus untuk program studi teknik pertambangan memang sekarang sesuai dengan kebijakan dari kementerian, metode pembelajaran ada (terdapat) metode reguler seperti yang selama ini kita gunakan. Kemudian ada lagi metode pembelajaran base project, nah ini cocok memang bagi adik-adik kita yang kuliah di geologi, di pertambangan yang memerlukan banyak praktik, yang mesti ke lapangan,” jelas Ida.

Saat ini pihaknya juga sedang mengupayakan laboratorium yang menunjang proses pembelajaran mahasiswa. Melalui fasilitas pendidikan yang bagus Ida berharap kampus dapat berperan besar dalam mendukung mahasiswa teknik pertambangan menjadi SDM yang unggul dan siap bersaing dalam dunia pertambangan. (/DP)


sumber: HumasMinerba