PELUNCURAN BUKU “AN INTRODUCTION INTO THE GEOLOGY OF INDONESIA”

JAKARTA (16/11) Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Ridwan Djamaluddin, menghadiri acara Peluncuran Buku "An Introduction Into The Geology of Indonesia" yang diselenggarakan oleh Sekolah Bumi dan Ikatan Alumni Teknik Geologi ITB. Buku ini merupakan karya dari Prof. Dr. R. P. Koesoemadinata yang juga dijuluki sebagai Bapak Geologi Migas Indonesia. Dalam acara yang diadakan secara fisik terbatas virtual, hadir Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Menteri PUPR, Dirjen Dikti, serta Rektor ITB.

Nanang Abdul Manaf, selaku Ketua Ikatan Alumni Teknik Geologi ITB, dalam sambutannya menyampaikan bahwa proses penerbitan buku ini telah menempuh waktu sepuluh tahun. Perumusan naskah telah dilakukan sejak tahun 2010 oleh Prof. R. P. Koesoemadinata yang juga dibantu oleh tim dari Ikatan Alumni Teknik Geologi ITB. "Buku ini merupakan salah satu acuan penting bagi ahli geologi yang ada di Indonesia bahkan mancanegara", tegasnya.

Dalam kesempatan memberikan materi, Koesoemadinata menjelaskan bahwa buku ini merangkum pengetahuan-pengetahuan sains geologi sejak zaman kemerdakaan sampai dengan sekarang. Menjelaskan bahwa pada masa kolonial, akses untuk memetakan ekspedisi geologi di Indonesia membutuhkan waktu berbulan-bulan karena keterbatas teknologi pada masa itu. Pada akhirnya buku ini memberikan gambaran detil bagaimana riset geologi berjalan selama 75 tahun di Indonesia.

Arifin Tasrif, selaku Menteri ESDM memberikan apresiasi kepada Koesoemadinata karena dengan diluncurkannya karya yang sangat bernilai ini telah memberikan gambaran terkait dengan potensi salah satu sumber daya yang ada di Indonesia. Arifin sendiri mengungkapkan bahwa Pemerintah terus berupaya untuk mendorong pengembangan sumber daya di Indonesia. "Pemerintah mendorong peningkatan sumber daya dan investasi energi dan mineral di tanah air, khususnya di bidang eksplorasi," ungkapnya.

Menyambung Menteri ESDM, Ridwan Djamaludin juga mengucapkan rasa bangganya akan diluncurkannya buku ini. Menurut Ridwan, jarang sekali sebuah tulisan atau karya ilmiah disusun secara komprehensif untuk kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku. "Ini merupakan ekspresi dari kesungguhan Bapak (Koesoemadinata) bahwa mendokumentasikan ilmu secara tertulis menjadi sangat penting", ungkap Ridwan.

sumber: NM-HumasMinerba