Konferensi Pers: Perkembangan Kebijakan Sub Sektor Pertambangan Mineral dan Batubara
Direktorat
Jenderal Mineral dan Batubara terus melaksanakan penyempurnaan data pengusahaan
mineral dan batubara. Hingga 10 Maret 2020, data IUP di Indonesia adalah
sebanyak 3.504 IUP dengan rincian 3.372 IUP Provinsi dan 132 IUP Pusat. Data
pengusahaan lainnya adalah 31 Kontrak Karya, 67 PKP2B, 692 IUJP, 770 IUP
Operasi Produksi khusus yang rinciannya adalah 718 IUP Operasi Produksi Khusus
Pengangkutan dan Penjualan dan 52 IUP Operasi Produksi khusus Pengolahan
dan/atau Pemurnian, serta 16 Izin Pertambangan Rakyat (IPR). Seluruh data
tersebut terhimpun dalam database yang dikelola oleh Ditjen Minerba
yakni dalam Minerba One Map Indonesia (MOMI) DAN Minerba One Data
Indonesia (MOMI).
Cadangan
Mineral dan Batubara
Sumberdaya dan
cadangan batubara di Indonesia berada pada angka 149,009 milyar ton sumberdaya
dan 37,604 milyar ton cadangan. Berdasarkan data BP Statistical review of
World Energy 2019, Indonesia berada pada urutan ke-6 terkait cadangan
terbukti batubara dengan persentase sebesar 3,5% dari total cadangan terbukti
di dunia.
Sedangka untuk
sumber daya dan cadangan komoditas mineral, total sumber daya dan cadangan
bauksit adalah 3.301,33 juta ton dan 2.387,34 juta ton, besi 12.079,45 juta ton
dan 3.074,01 juta ton, emas primer 11.402,33 juta ton dan 3.024,39 juta ton,
nikel 9.311,06 juta ton dan 3.571,56 juta ton, perak 6.443,01 juta ton dan
2.765,96 juta ton, tembaga 12.468,35 juta ton dan 2.761,18 juta ton, emas
alluvial 1.619,84 juta ton dan 6,06 juta ton, dan timah 3.878,29 juta ton dan
1.209,94 juta ton.
Realisasi
Produksi Tahun 2019 dan rencana Produksi Tahun 2020
Realisasi
produksi mineral tahun 2019 untuk
komoditas tembaga adalah 176.400 ton, emas 108,2 ton, perak 481,5 ton, timah
76.100 ton, olahan nikel 1.786.400 ton, dan nikel matte 71.000 ton sedangan
untk rencana tahun 2020 masing-masing komoditas adalah tembaga 291.000 ton,
emas 120 ton, perak 290 ton, timah 70.000 ton, olahan nikel 2.023.490 ton, dan
nikel matte 78.000 ton.
Untuk realisasi
produksi batubara tahun 2019 berada pada angka 610 juta ton, dimana realisasi
DMO pada tahun 2019 adalah 138 juta ton dan telah memenuhi kepentingan dalam
negeri. Untuk rencana produksi tahun 2020 adalah sebesar 550 juta ton dengan
realisasi triwulan I per 6 Maret sebesar 94,72 juta ton. Rincian rencana
produksi batubara sebesar 550 juta ton adalah 340 juta ton berasal dari
perusahan peegang PKP2B dan IUP kewenangan Pemerintah Pusat dan 210 juta ton
berasal dari IUP pemerintah daerah. Untuk rencana DMO batubara tahun 2020,
kebutuhan batubara dalam negeri direncanakan sebesar 155 juta ton.
Penerimaan
Negara dan Investasi
Ditjen Minerba
pada tahun 2019 meneruskan tradisi yang telah dilaksanakannya sejak 2017, yakni
target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) melampaui target. PNPB Tahun 2019
subsektor minerba adalah sebesar 45,59 triliun dari target sebesar 43,27
triliun. Untuk tahun 2020, PNBP subsector minerba ditargetkan pada angka 44,34
triliun dan sampai triwulan I ini realisasi sudah mencapai angka 5,86 triliun.
Realisasi
investasi pada tahun 2019 adalah sebesar 6.502 juta USD dari target 6.175 juta
USD. Untuk tahun 2020, target investasi berada pada angka 7.794 juta USD.
Penghelolaan
Lingkungan
Isu lingkungan
merupakan salah satu focus utama Ditjen Minerba. Realisasi tahun 2019 untuk
pelaksanaan reklamasi adalah 7.626 hektar dengan rincian 6.545 hektar
dilaksanakan perusahaan pemegang izin pusat dan 1.080 hektar oleh pemegang izin
daerah. Untuk target reklamasi tahun 2020 seluas 7.000 hektar dengan rincian
6.000 hektar oleh perusahaan pemegang izin pusat dan 1.000 hektar oleh pemegang
izin daerah.
Untuk penempatan
Jaminan Reklamasi dan Jaminan Pascatambang kewenangan daerah, total baru 66,69%
(3.603) IUP yang sudah menempatkan Jaminan Reklamasi dan 32,93% (1.696) IUP
yang sudah menempatkan Jaminan Pascatambang.
Dalam
perancangan RUU Minerba, Ditjen Minerba mengusulkan pengaturan mengenai rasio
keseimbangan antara bukaan lahan dan kemajuan reklamasi serta pengelolaan
lubang bekas tambang akhir agar tidak menimbulkan kecelakaan yang tidak
diinginkan.
Pengembangan
dan Pemberdayaan Masyarakat
Data tahun 2019,
realisasi PPM perusahaan batubara adalah sebesar 579,60 milyar rupiah dari
rencana sebesar 676,59 milyar rupiah. Sedangkan untuk PPM perusahaan mineral
realisasi menyentuh angka 2.426 milyar rupiah dari rencana sebesar 1.654 milyar
rupiah. Pembiayaan PPM terbesar berada pada sector pembangunan infrastruktur,
social budaya, dan Pendidikan.
Peningkatan
Nilai Tambah Mineral dan Batubara
Hingga tahun
2019, telah terbangun 17 smelter berbagai komoditas dengan target pada tahun
2020 terbangun 21 smelter. Empat smelter yang direncanakan akan rampung pada
tahun 2020 adalah dua pada komoditas nikel, satu pada komoditas timbang dan
mangan. Pada tahun 2024 diharapkan terbangun 52 smelter dengan rincian 29
smelter nikel, 9 smelter bauksit, 4 smelter besi, 4 smelter tembgaga, 2 smelter
mangan, dan 4 smelter timbal dan seng.
Terkait proyek
gasifikasi batubara yang merupakan kerjasama antara PT Bukit Asam dan PT
Pertamina, diproyeksikan potensi pemerintahan bersih Pemerintah adalah sebesar
45,8 triliun rupiah. Proyek dengan produk DME, methanol, dan Mono Etylane
Glycol (MEG) tersebut diproyeksikan akan menghasilkan 1.400.000 ton DME,
300.000 ton Methanol, dan 250.000 ton MEG. Proyek tersebut akan menyerap 12.770
tenaga kerja konstruksi dan 10.644 tenaga kerja operasi.
Tata Kelola
Pertambangan Minerba
Ditjen Minerba
terus mewujudkan gerakan Mining Initiative 4.0 dengan mengembangkan
teknologi pertambangan untuk membangun sinergisasi dengan SDM pertambangan,
meningkatkan pengawasan dengan menggunakan teknoogi, dan pemutakhiran data
pertambangan sehingga timbul keadaan yang menguntungkan baik untuk perusahaan
maupun pemerintah.
Saat ini, Ditjen
Minerba memiliki Sembilan aplikasi pendukung gerakan Mining Initiative 4.0,
yakni Minerba One Map Indonesia (MOMI), Minerba One Data Indonesia
(MODI), dan perizinan online yang ketiganya merupakan aplikasi yang bersifat
menghimpun data (database). Sedangkan enam aplikasi lainnya bersifat
pembinaan dan pengawasan seperti Minerba Online Monitoring System
(MOMS), Modul Verifikasi Penjualan (MVP), E-PNBP, Sistem Informasi pencatatan
Piutang (SIPP), Exploration Monitoring System(EMS), DAN Exploration
Data Warehouse(EDW). Masih ada beberapa aplikasi lainnya yang masih
dikembangkan oleh Ditjen Minerba seperti Miners, Sikembar, Elang, dan RKAB
Online.
Seluruh aplikasi
tersebut merupakan aplikasi yang terintegrasi dan berkesinambungan sehingga
meningkatkan pengawasan dan ketaatan perusahaan dalam pelaksanaan pengusahaan
pertambangan mineral dan batubara.