Dirjen Minerba Menyampaikan Peluang Investasi Pengolahan dan Pemurnian Mineral dalam Trade and Investment Forum on Energy Mineral and Infrastructure di Chongqing Republik Rakyat Tiongkok
Dirjen
Minerba Menyampaikan Peluang Investasi Pengolahan dan Pemurnian Mineral dalam Trade and Investment Forum on Energy Mineral and Infrastructure di
Chongqing Republik Rakyat Tiongkok
Dirjen Minerba R. Sukhyar dalam One on One Meeting
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing bekerjasama dengan Pemerintah Kota Chongqing Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menyelenggarakan Trade and Investment Forum on Energy Mineral and Infrastructure di Chongqing RRT pada tanggal 28 April 2014. Forum ini bertujuan untuk menyampaikan penjelasan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia (RI) khususnya terkait tentang peluang investasi di bidang pengolahan dan pemurnian mineral, bidang energi, dan bidang infrastruktur kepada para pengusaha RRT yang dilanjutkan dengan One on One Meeting (business matching) untuk memberikan kesempatan kepada pihak pengusaha Tiongkok untuk menindaklanjuti peluang investasi yang ditawarkan. Forum ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta yang berasal dari pengusaha Tiongkok, pengusaha Indonesia, serta Pemerintah Kota Chongqing.
Trade and Investment Forum diawali dengan sambutan Director General Foreign and Overseas Chinese Affairs Office Chongqing
dan dilanjutkan dengan sambutan Duta Besar Republik Indonesia di RRT Soegeng
Rahardjo. Soegeng menyampaikan bahwa forum ini merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan hubungan ekonomi RI dengan RRT dimana volume perdagangan RI-RRT yang
mencapai USD 68 milyar dan RRT menjadi salah satu mitra dagang terbesar RI.
Pada tahun 2012 jumlah investasi yang berasal dari RRT di RI adalah USD 2 milyar
terutama dalam bidang minyak dan gas serta pertambangan mineral dan batubara.
Dirjen Minerba R. Sukhyar
menjadi narasumber menyampaikan paparan berjudul Opportunity on Mineral and Coal Investment in Indonesia. Sukhyar
menyampaikan kondisi saat ini bahwa Indonesia merupakan negera ekonomi terbesar
ke-16 di dunia yang memiliki 55 juta tenaga kerja trampil dan 45 juta penduduk
kelas menengah. Indonesia memiliki sumber daya batubara 120 milyar ton serta
sumber daya mineral antara lain bijih nikel 3,5 milyar ton, bijih bauksit 1,2
milyar ton, dan bijih tembaga 17 milyar ton. Sesuai amanat Undang-undang Nomor
4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang mewajibkan
pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri maka sejak tanggal 12 Januari
2014 ekspor mineral bijih (raw material)
dilarang. Kebijakan ini membuka peluang bagi para investor untuk membangun
pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri. Sukhyar mengundang para
pengusaha Tiongkok untuk berinvestasi dan membangun pengolahan pemurnian
mineral yang dapat membangun sendiri maupun bekerjasama dengan mitra lokal dari
Indonesia dalam membangun pengolahan dan pemurnian mineral di Indonesia. Sukhyar
juga menyampaikan bahwa kebijakan peningkatan nilai tambah ini telah mendorong
pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri dimana
terdapat 25 fasilitas pengolahan pemurnian yang sudah mencapai tahap produksi
dan commisioning. Dalam bagian
penutup Sukhyar menyampaikan bahwa potensi investasi dalam bidang mineral dan
batubara berprospek dan menarik pada sisi hulu pertambangan dan pada sisi hilir
yaitu pengolahan dan pemurnian. Sukhyar mengundang investor Tiongkok untuk
mengembangkan potensi mineral dan batubara terutama dalam pengolahan dan
pemurnian mineral. Seusai paparan Dirjen Minerba, dilanjutkan dengan narasumber
dari Ditjen Ketenagalistrikan yang menyampaikan peluang investasi di bidang
ketenagalistrikan, serta narasumber dari Badan Koordinasi Penanaman Modal yang
menyampaikan peluang investasi di bidang infrastruktur, serta dari Shenhua Power Group yang menyampaikan
pengalaman kesuksesan Shenhua Power Group dalam berinvestasi
pada bidang pertambangan batubara dan pembangkit listrik di Indonesia. Shenhua
berbagi tips pengalaman kesuksesan berinvestasi di Indonesia antara lain:
dukungan Pemerintah RI bagi Shenhua dalam melaksanakan investasi, kerjasama
dengan mitra lokal Indonesia, pembentukan tim manajemen yang kuat dalam
pertambangan dan pembangkit listrik, serta membina hubungan yang baik dengan
Pemerintah Daerah serta dengan masyarakat sekitar lokasi proyek melalui program
tangggung jawab sosial perusahaan dan membuka kesempatan kerja kepada
masyarakat terutama sekitar wilayah proyek.
Acara dilanjutkan dengan One on One Meeting terbagi dalam 3 kelompok yaitu: kelompok
batubara, kelompok mineral, dan kelompok infrastruktur yang memberikan
kesempatan kepada para investor Tiongkok untuk berkonsultasi dan
menindaklanjuti peluang investasi di
bidang mineral, batubara, dan infrastruktur. Dalam One on One Meeting ini para investor Tiongkok menanyakan tentang
mekanisme perizinan dan peluang investasi di bidang mineral, batubara, dan
infrastruktur. (PS)