WGC 2010 Tonggak Baru Pengembangan Panas Bumi

Eksplorasi dan pemanfaatan energi panas bumi menjadi prioritas pemerintah, Indonesia juga diharapkan pada suatu saat nanti akan menjadi negara terdepan dalam pengembangan panas bumi, demikian antara lain yang disampaikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dalam pembukaan acara World Geothermal Congress 2010, Senin (26/4) lalu. 

Target Indonesia berkenaan dengan panas bumi adalah bahwa pada tahun 2025 sekitar 5 persen total kebutuhan energi nasional akan dipenuhi dengan energi panas bumi tersebut. Ini target yang tiddak berlebihanmengingat Indonesiamemiliki 40 persen potensi panas bumi dunia. Presiden juga memaparkan, Indonesia telah memanfaatkan 4,3 persen potensi panas bumi yang dimiliki, yang mencapai sekitar 40 persen potensi panas bumi dunia. Energi panas bumi yang dimanfaatkan Indonesia baru sekitar 1.189 MW, di bawah Filipina (2.000 MW) dan Amerika Serikat (4.000 MW).

Acara WGC 2010 merupakan lanjutan WGC di Italia (1995), Jepang (2000), dan Turki (2005). Kongres WGC ke-4 ini merupakan forum pertemuan para peneliti, ahli, pelaku industri, pengembang, serta para regulator bidang panas bumi. Forum dengan tema ”Geothermal: The Energy to Change the World” ini berlangsung hingga 30 April, dihadiri sekitar 2.500 partisipan dari 85 negara.

Ketua Panitia WGC 2010 Herman Darnel Ibrahim menyatakan, forum itu akan menghasilkan Deklarasi Bali. Deklarasi itu menjadi momentum pernyataan tekad, sekaligus sarana promosi dan investasi pengembangan panas bumi di Indonesia, sejalan dengan program kelistrikan 10.000 MW tahap kedua . Di sela-sela acara  juga dilakukan perjanjian bisnis antara PT PLN (persero) dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) tentang jual beli uap panas bumi untuk kebutuhan empat proyek PLTP, yakni PLTP Lahendong Unit 4 (1x20 MW) dan PLTP Kotamobagu (4x20 MW) di Sulawesi Utara; PLTP Hululais (2x55 MW) di Bengkulu; serta PLTP Sungai Penuh (2x55 MW) di Jambi. Total kapasitas empat PLTP itu 320 MW, total investasi 541 juta dollar AS, penyerapan tenaga kerja 1.200 orang, dan target pengurangan emisi 1,9 juta ton CO per tahun.

Admin

sumber: