WE ARE A STEP AHEAD!
Perjalanan IT DPMB ibarat lari maraton, sudah dua tahun lebih kita berjuang untuk mewujudkan IT yang memenuhi persyaratan IT pada umumnya, sudah banyak capaian yang diperoleh sampai saat ini, namun masih banyak kritikan dan hal yang memang belum selesai, memang programnya sampai 2005. Nah,  kemarin tanggal 26 januari 2005 bertempat di Hotel Inter Continental Mid Plaza Jakarta, diselenggarakan acara Talk Show yang berjudul " ARAH KEBIAJAKAN PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN OPEN SOURCE DI INDONESIA". Ada lima pemibicara utama, termasuk Dr Ir Wendi Aritenang (Deputi Menristek Pendayagunaan dan Pengembangan IPTEK), Dr. Ir Munawar Ahmad (Kapala Lab Sistem Komputer Terdistribusi ITB) , Djarot Subiantoro (Ketua Asosiasi Piranti Lunak telematika Indonesia), Dr. Ir Eko Indrajit, MSc (PT Renaissance Indonesia) dan Bhra Eka GunaPriya (Presiden Direktur PTSun Mycrosystem Indonesia). Acara ini juga sebagai lanjutan peluncuran program Solaris 10 pagi harinya sebagai produk terakhir Operation System (OS)Sun Microsystem menggantikan Solaris 9.  Gilanya OS Solaris yang risetnya konon membutuhkan tidak kurang dari 0.5 Billion US$ itu di OPEN SOURCE kan begitu saja, dengan berkolaborasi dengan LINUX, alias kita bisa gratis men down-load leat internet! Ternyata paradigma bisnis saat ini juga sudah ber-revolusi begitu dahsyatnya, seperti tidak masuk akal, hanya hitungan makro ekonomi yang barangkali bisa menjawabnya.Sebagai catatan, Solaris ibaratnya adalah salah satu pemproduksi software dan hardware kelas elite, yang sampai saat ini juga masih digunakan oleh Militer USA dan berbagai sistem besar di dunia.ÂÂ
Acara yang menarik ini selain membicarakan tentang arah kebijakan IT Indonesia ke-depan sebagai sebuah tuntutan yang tidak bisa dihindari, termasuk arah kebijakan IGOS (Indonesia Go to Open Source), dimana di sebut lima instansi sebagai pioner yaitu Kementrian (Men) Kominfo, MenRistek, MenPan, Departemen (Dep) Diknas dan Dep Kehakiman. DESDM sayangnya tidak disebut sebagai pioner! Ke-lima instansi ini disebut sebagai pioner karena sudah menyatakan komitmen untuk menjalankan Open Source program. Tapi belum tentu sudah menerapkannya, mengapa? Sebab dalam acara tersebut ada beberapa wacana antara lain perlunya Panduan Penggunaan Open Source di Lingkungan Instansi Pemerintah, Panduan Migrasi ke Open Source, untuk panduan ini masih jadi wacana, karena antara lain terbentur dana. Wacana ini mengemuka juga lewat tanya-jawab
Bila diibaratkan program menuju Open Source ini bisa adalah sebagai sebuah gerakan! Gerakan menuju efisiensi dalam penghematan devisa negara, gerakan untuk tidak tergantung pada vendor besar software. Konon sebelum India memutuskan kebijakan negaranya memakai Open Source, Presiden India memanggil mbahnya Microsoft, yaitu sang milyuner Bill Gates, dan mereka sempat berdebat tentang masalah ini, tentunya Bill gates concern dengan pembajakan yang dilakukan oleh banyak pihak pada produk Microsoft yang konon mencapai sekitar 60% dari produk microsoft.
DPMB a step AHEAD!
Bagaimana kita di DPMB? Tanpa ba-bi-bu, tanpa panduan yang konon masih menunggu dana untuk menyusunnya, DPMB sejak 2004 sudah mulai migrasi ke Open Source, tepatnya Mandrake dan Red hat Linux, saat ini sudah hampir 100% migrasi. Berarti kita A STEP AHEAD! Terlebih lagi saat rehat kopi, kita sampaikan pada Presiden Direktur Sun Microsystem bahwa DPMB sudah bekerja dengan Workflow berbasiskan WEB, mereka sangat terkejut, hampir tidak percaya bahwa sebuah instansi pemerintah bisa mewujudkan hal seperti itu. (EP).
sumber: