Warga Ancam Tutup Lahan Adaro
Warga Ancam Tutup Lahan Adaro
Rabu, 10 Mei 2006 04:23:01 Tanjung, BPost
Hendrik salah satu pemilik lahan menandaskan, lahan yang saat ini ditambang PT Sapta Indra Sejati (SIS) seharusnya ditutup dulu, karena lahan tersebut bermasalah dan harus ada penyelesaiannya.
"Kita terpaksa menutup kembali lahan tersebut karena sampai sekarang persoalan ini belum juga diselesaikan. Mungkin besok (Rabu, Red) penutupan akan kita lakukan," tandas Hendrik didampingi sejumlah warga Haruai dan Upau.
Sebagai pemegang sertifikat atas lahan tersebut, Hendrik dan warga lain yakin kalau lahan yang dimaksud memang belum dibebaskan. Namun kalau Adaro menghendaki pemeriksaan ulang atas sertifikat tersebut, warga juga tidak menolak.
"Silakan kalau Adaro ingin memastikan lokasi lahan yang kami klaim. Kami juga tidak ingin masalah ini diselesaikan dengan kekerasan. Kalau memang bisa dituntaskan dengan cara kekeluargaan akan lebih baik," tambah Deny, satu warga lainnya.
Yusi SH selaku kuasa hukum warga menjelaskan, kalau 36 sertifikat atas lahan seluas 9,7 hektare sudah di tangannya. Pihaknya akan mengambil jalur hukum atas pengaduan warga atas tindakan penyerobotan dan pengerusakan lahan.
"Selain tuduhan penyerobotan lahan pasal 385 KUHP, kita juga adukan Adaro melanggar pasal 406 soal pengerusakan. Selain ke Polres, persoalan ini juga kita laporkan ke muspida serta bupati Tabalong," jelas Yusi.
Sebelumnya, tambah Yusi, pihak Adaro melalui Sisyani dalam pertemuan 26 April lalu menyatakan akan menutup lahan tersebut. Namun sampai sekarang lahan itu tetap digarap PT SIS, bahkan sudah tahap peledakan.
Pihak Adaro sendiri melalui external Relation Manager, Andriansyah Y menyatakan siap menghadapi tuntutan warga. Namun harus dipastikan lokasi lahan yang diklaim warga sesuai sertifikat yang dimiliki melalui pemeriksaan BPN.mia
Warga Haruai dan Upau yang mengklaim lahan seluas 9,7 hektare di Gunung Kakait Desa Kasiau Kecamatan Murung Pudak, mengancam akan menutup lahan tersebut. Menyusul belum dikabulkannya tuntutan mereka oleh PT Adaro Indonesia. sumber: