Ulasan: Saham Pertambangan Merosot
Pada tahun 2007, saham pertambangan meroket menjadi primadona di bursa saham. Beberapa pihak mengatakan hal itu akibat meroketnya harga minyak dunia waktu itu. Namun ada juga pengamat bahwa kenaikan itu hanya akan bersifat sementara, karena hal itu diakibatkan antara lain oleh masuknya para investor ke sektor pertanian dan pertambangan, akibat pemotongan suku bunga di Amerika Serikat dari 5,25% menjadi 2%. Sehingga para pemodal mencari bidang lain yang lebih menguntungkan.
Bagaimana tahun 2008, pada semester I 2008, pergerakan saham sektor pertambangan adalah terbaik kedua setelah sektor perkebunan dengan mencatatkan kenaikan 4,46%, secara keseluruhan. Sebagai catatan saham BUMI, PTBA dan TINS membukukan penguatan di atas 30%.
Harga komoditi terkoreksi, setelah menyentuh 1030 USD per oz pada triwulan 1 2008, pada 2008 mencatat 924 USD per oz. Dua hal yang mempengaruhi harga komodit emas adalah pergerakan harga minyak mentah dan nilai tukar dollar Amerika. Namun untuk jangka panjang diperkirakn prospek emas cukup baik dari sisi harga, karena tipisnya jarak antar kemampuan suplai dan permintaan.
Pada semester II tahun ini saham pertambangan menunjukan penurunan tajam. Sebagai contoh harga saham Bumi  melemah hingga 43%. (Oleh: Edpraso)
sumber: