Tren Saham Apexindo Pratama Menguat
ÂÂ
Rabu, 15 Maret 2006, 00:16 WIB
Tren Saham Apexindo Pratama Menguat
Laporan -
Saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) dalam tren menguat untuk perdagangan jangka panjang. Namun, potensi penguatan APEX dibayangi koreksi teknis (technical correction).
“Saham Apexindo sedikit lagi menembus level target Rp 1.200,� kata analis PT Dongsuh Kolibindo Securities Ryan Ariadi Suwarno kepada Investor Daily di Jakarta, Selasa (14/3).
Pada perdagangan kemarin, APEX ditutup menguat Rp 140 ke posisi Rp 1.140. Volume transaksi saham yang dibukukan mencapai 10.176 lot senilai Rp 5,48 miliar. Sedangkan frekuensi transaksi saham sebanyak 443 kali.
Menurut Ryan, saham Apexindo sempat bergerak flat dalam kisaran Rp 830 hingga Rp 1.030. Walaupun dalam jangka pendek, potensi penguatan APEX menuju level Rp 1.200. Apalagi, secara fundamental, kinerja perseroan cukup menjanjikan, terutama setelah memperoleh sejumlah proyek pemboran.
Dia menambahkan, pada awal Maret 2006, seiring positifnya prospek industri pertambangan, saham-saham di sektor ini menunjukkan tren bullish. Bahkan, dengan potensi kenaikan harga minyak dunia, kegiatan eksplorasi juga akan berkembang. “Kondisi tersebut akan memicu masuknya foreign direct investment (FDI),� kata dia.
Tapi, Ryan juga mengingatkan, dengan volume transaksi saham Apexindo yang relatif kecil, dan harga cenderung sideways, APEX kurang likuid di pasar.
Sementara itu, analis PT Sarijaya Permana Sekuritas M Alfatih mengatakan, APEX dalam tren naik sejak awal tahun ini. Saham Apexindo juga sempat bergerak mendatar di level Rp 300-700.
Namun, saat ini, harga APEX mampu bergerak di atas Rp 1.000 per lembar saham, yang merupakan batas psikologisnya. Posisi tersebut sekaligus menjadi trend line antara harga tertinggi Maret dan Oktober 2005. “Saham ini diperkirakan masih bisa bergerak di kisaran Rp 1.000-1.200,� ujar dia. Bahkan, bila sentimen kuat mampu menembus level Rp 1.200, potensi kenaikan APEX dapat menuju Rp 1.350.
Secara teknis, indikator moving average convergence divergence (MACD) menunjukkan APEX dalam arah positif. Meskipun koreksi terhadap APEX juga diperkirakan terjadi menjelang penembusan ke level Rp 1.200. “Ini karena indikator relative strenght index (RSI) sudah dalam posisi overbought,� tambah dia.
Kontrak US$ 22 Juta
Sementara itu, Apexindo Pratama Duta memperoleh kontrak senilai US$ 22 juta untuk pekerjaan jasa pemboran darat dari Chevron Geothermal Salak Ltd (Chevron) selama dua tahun.
Perolehan kontrak tersebut menunjukkan kepercayaan dari Chevron yang merupakan salah satu produsen energi panas bumi terkemuka di dunia. “Hal itu juga membuktikan kemampuan Apexindo untuk bersaing di pasar pemboran panas bumi yang sedang berkembang,� kata Direktur Utama Apexindo Hertriono Kartowisastro.
Kondisi tersebut juga seiring dengan strategi perseroan untuk fokus pada klien-klien yang memiliki cadangan besar dan senantiasa berusaha mendapatkan kontrak-kontrak jangka panjang.
Menurut Hertriono, dengan mendapatkan kontrak pemboran panas bumi dari Chevron, perseroan optimistis, utilisasi rig darat akan meningkat. Apalagi, komitmen pemerintah untuk mengembangkan sumber-sumber energi potensial seperti panas bumi diharapkan akan mendorong semakin aktifnya kegiatan eksplorasi dan produksi di Indonesia.
Dia melanjutkan, tingginya kegiatan eksplorasi dan produksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan energi baik di laut dan di darat akan ikut mendorong tingkat permintaan terhadap jasa pemboran.
“Kontribusi pendapatan dari segmen rig darat diharapkan akan meningkat seiring dengan optimisme peningkatan utilisasi serta kenaikan harga sewa harian,� ujar dia.
Sedangkan Direktur Keuangan Apexindo Agustinus Lomboan mengatakan, harga sewa harian yang diperoleh dari kontrak tersebut meningkat sekitar 15% dibanding dengan kontrak sejenis beberapa tahun lalu. “Kontrak ini akan meningkatkan pendapatan perseroan tahun ini, karena rig darat tersebut akan bekerja secara efektif dalam kuartal kedua 2006,� kata Agustinus.
Keberhasilan Apexindo mendapatkan kontrak-kontrak jangka panjang untuk rig darat yang didukung dengan harga sewa harian yang meningkat akan mendorong tingkat profitabilitas perseroan. Kondisi tersebut berpengaruh positif terhadap kemampuan perseroan memberikan tingkat pengembalian kepada pemegang saham lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Hingga kuartal III 2005, pendapatan perseroan tercatat Rp 798,93 miliar atau naik 6% dibanding periode sama 2004 sebesar Rp 755,63 miliar. Sedangkan laba bersih 2006 diperkirakan di atas US$ 10 juta.
Rekomendasi
Alfatih merekomendasikan spekulasi beli saham Apexindo dalam perdagangan jangka pendek. Sedangkan dalam jangka panjang, dia merekomendasikan beli. “Support APEX pada level Rp 1.000 dan resistance Rp 1.200/1.350,� imbuhnya. Ryan merekomendasikan sell on strength APEX, karena rawan terkoreksi. “Support pada Rp 1.030 dan resistance Rp 1.200,� imbuhnya. (art)
Tips APEX
Tren
Jangka panjang: menguat
Fundamental
Per September 2005, pendapatan naik 6% jadi Rp 798,93 miliar
PER: 404 kali, PBV: 1,21 kali
Teknis
RSI: overbought
MACD: berpotensi menguat
Rekomendasi
M Alfatih:
Jangka pendek: spekulasi beli
Jangka panjang: beli Support: Rp 1.000, resistance: Rp 1.200/1.350
Ryan Ariadi Suwarno:
Jangka pendek: sell on strength
Support: Rp 1.030, resistance: Rp 1.200
sumber: