Total Ekspor 2005 Capai US$ 85,56 Miliar

Total Ekspor 2005 Capai US$ 85,56 Miliar
Rabu, 01 Pebruari 2006 | 20:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Total ekspor Indonesia 2005 mencapai US$ 85,56 miliar atau naik naik 19,53 persen dibandingkan 2004 sebesar US$ 71,58 miliar. Sedangkan total impor US$ 57,55 miliar atau naik 23,69 persen dibandingkan 2004 senilai US$ 46,52 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik Choiril Maksum mengatakan, ekspor naik karena ekspor migas naik 23,03 persen dari US$ 15,64 miliar pada 2004 menjadi US$ 19,24 miliar pada 2005. Ekspor non migas juga naik 18,55 persen dari US$ 55,93 miliar menjadi US$ 66,31 miliar.

“Komposisi ekspor 2005 terdiri dari 22,5 persen ekspor migas dan 77,5 persen non migas,� kata Choiril di Jakarta kemarin. Ekspor migas naik karena kenaikan ekspor minyak mentah 30,51 persen, ekspor hasil minyak 16,1 persen, dan ekspor gas 18,49 persen.

Perkembangan ekspor non migas 2005 dibandingkan 2004, eskpor produk pertanian naik 25,7 spersen dari US$ 2,49 miliar menjadi US$ 3,13 miliar, eskpor produk industri naik 13,28 persen dari US$ 48,67 miliar menjadi US$ 55,13 miliar, dan eskpor produk pertambangan naik 68,68 persen dari US$ 4,76 miliar menjadi US$ 8,03 miliar.

Negara tujuan ekspor non migas terbesar pada 2005 adalah Uni Eropa US$ 10,14 miliar, Jepang US$ 9,61 miliar, Amerika Serikat US$ 9,45 miliar, dan Singapura US$ 7,06 miliar. Ekspor ke Uni Eropa tumbuh paling tinggi sebesar 15,3 persen .

Untuk impor, Choiril menjelaskan, impor migas naik 48,24 persen dari US$ 11,73 miliar pada 2004 menjadi US$ 17,39 miliar pada 2005. Impor non migas naik 15,42 persen dari US$ 34,79 miliar menjadi US$ 40,15 miliar. Impor migas naik karena kenaikan impor minyak mentah 16,59 persen dan hasil minyak 79,55 persen. Sedangkan kenaikan impor non migas terbesar terjadi pada mesin dan pesawat mekanik sebesar 19,82 persen.

Dari total nilai impor non migas, 76,61 persen berasal dari Jepang senilai US$ 6,86 miliar, Cina 11,36 persen senilai US$ 4,56 miliar, Amerika Serikat 9,45 persen senilai US$ 3,79 miliar, Thailand 7,6 persen senilai US$ 305 miliar, dan Singapura 7,26 persen senilai US$ 2,91 miliar.

Impor menurut golongan penggunaan barang 2005 dibandingkan 2004, impor barang konsumsi naik 8,16 persen dari US$ 3,78 miliar menjadi US$ 4,69 miliar, bahan baku penolong naik 77,47 persen dari US$ 36,2 miliar menjadi US$ 44,58 miliar, dan impor barang modal naik 14,37 persen dari US$ 6,53 miliar menjadi US$ 8,26 miliar.

Taufik Kamil / Rudy Prasetyo

sumber: