Timah patok tambahan pendapatan US$45 juta

Timah patok tambahan pendapatan US$45 juta

Bisnis,  31 Oktober 2005

 

JAKARTA: Manajemen PT Timah mematok tambahan pendapatan per tahun sebesar US$45 juta atau Rp450 miliar (dengan asumsi 1US$ setara Rp10.000) dari pabrik pengolahan timah yang baru diresmikan.

Dirut Timah Thobrani Alwi mengatakan pabrik pengolahan timah yang berlokasi di Kundur, Kepulauan Riau, mempunyai kapasitas maksimum 7.000 ton timah per tahun.

Tambahan pendapatan itu diperoleh dari perkalian volume produksi maksimum dikalikan dengan harga timah saat ini sekitar US$6.500 per ton.

"Pabrik baru itu baru selesai pada Juni dan percobaan sekitar 1,5 bulan. Hingga akhir tahun, paling tidak tambahan produksi timah mencapai 350-400 ton timah," ujarnya saat peresmian pabrik pengolahan timah di Kundur, Kepulauan Riau.

Secara keseluruhan, total produksi timah BUMN itu diperkirakan mencapai 54.000 ton atau naik 7.000 ton dari volume saat ini 47.000 ton.

Apabila produksi 54.000 ton timah dikalikan dengan harga US$6.500 per ton, penjualan Timah mencapai US$351 juta.

Peresmian pabrik pengolahan timah dihadiri oleh Menko Perekonomian Aburizal Bakrie, Menneg BUMN Sugiharto, Menteri Perindustrian Andung Nitimihardja, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Delisting

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Timah Prasetyo B Saksono menambahkan perseroan berencana menghapuskan pencatatan sahamnya (delisting) dari Bursa Efek London sebesar kurang dari 1% dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Delisting itu dilakukan melalui pembelian kembali saham yang nilainya diperkirakan mencapai Rp11 miliar.

Menurut rencana, perseroan akan delisting akhir tahun ini dengan alasan perdagangan saham yang tidak likuid.

sumber: