Timah anggarkan capex Rp168 miliar
Timah anggarkan capex Rp168 miliar
Bisnis, 20 Mei 2005
ÂÂ
JAKARTA (Bisnis): Kebutuhan pembelanjaan modal (capital expenditure/capex) PT Timah Tbk pada tahun ini diperkirakan mencapai Rp168 miliar.
Dana itu akan dialokasikan untuk merekondisi kapal keruk, menyelesaikan pembangunan smelter di Kundur, penambahan single stage furnace di Bangka, dan membiayai eksplorasi timah di lepas pantai.
Menurut Dirut Timah Thobrani Alwi, dengan penggunaan dana belanja modal ini perseroan berharap dapat meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih baik ketimbang tahun lalu.
"Kami merencanakan membuka tambang dengan skala besar, mengoptimalkan produksi bijih timah lepas pantai, memperbesar kapasitas peleburan dengan pembangunan smelter, dan mengaktifkan eksplorasi lepas pantai yang telah aktif sejak 2003," ungkap dia kepada wartawan usai rapat umum pemegang saham (RUPS).
Mengenai pembangunan smelter dengan kapasitas pengolahan 7.000 ton per tahun, dia mengatakan, perseroan akan menginvestasikan dana sebesar Rp35 miliar.
Dengan pembangunan ini total tempat peleburan yang dimiliki perseroan menjadi delapan smelter.
Guna menggenjot pertumbuhan, Timah saat ini melakukan diversifikasi usaha di bidang batubara, aspal alam Buton, Pasir Kuarsa, dan Jasa pengerukan dan keteknikan.
Dalam mewujudkan diversifikasi usaha ini, perseroan kini berencana mengakuisisi dua tambang baru dan satu perusahaan aspal, PT Sarana Karya.
"Dalam kebijakan perseroan, Timah itu akan berupaya mencari perusahaan tambang. Tapi kepemilikan di perusahaan itu mesti 75% dengan umur tambang sekitar lima tahun," kata dia.
Pada akhir 2003, PT Timah Investasi Mineral dan anak perusahaan lainnya, PT Tambang Timah mengakuisisi PT Tanjung Alam Jaya (TAJ), yang berlokasi di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Untuk pengembangan usaha dibidang pasir kuarsa, BUMN pertambangan ini akan mengambil alih usaha pengolahan pasir kuarsa di Kabupaten Kampar, Riau dan melakukan reinstalisasi pabrik dan melakukan ujicoba produksi di daerah ini.
Dibidang jasa pengerukan, perseroan akan menyelesaikan proyek reklamasi pantai Johor, Malaysia, dan mencari proyek baru. Sementara untuk bidang keteknikan, Timan akan menyelesaikan pembuatan pabrik kelapa sawit.
Pada kesempatan itu Thobrani mengatakan perseroan akan membagikan dividen sebesar Rp81,6 miliar atau 50% dari perolehan laba bersih perseroan pada 2004 Rp178 miliar dan dikurangi dengan biaya penjualan aset Rp14 miliar.
sumber: