Timah akan raih US$1,5 juta dari batu bara

JAKARTA (Bisnis): PT Timah Tbk akan mendapatkan US$1,5 juta dari penjualan 50.000 ton batu bara ke LG Korea dengan asumsi harga US$30 per ton.

Thobrani Alwi, Direktur Utama Timah, mengatakan manajemen Timah dan LG sudah menandatangani kesepakatan jual-beli batu bara tersebut.

"Pengiriman batu bara itu kemungkinan dilaksanakan Juni-Juli, harganya di atas US$30 per ton," ujarnya pekan lalu.

Menurut dia, LG Korea meminta kerja sama jual-beli batu bara dalam jangka panjang sekitar satu hingga dua tahun.

Namun, tuturnya, untuk memenuhi kebutuhan batu bara LG tersebut, Timah akan membenahi tambang batu bara agar produksinya menjadi stabil. "Saya kira masih perlu pembenahan agar produksinya stabil."

Hingga akhir tahun ini, Timah melalui tambang batu baranya menargetkan produksi hingga 400.000 ton.

Jika harga batu bara stabil di kisaran US$30 per ton, maka hingga akhir 2004, Timah dapat mengantongi pendapatan US$12 juta. Belum lama ini Timah juga mengapalkan 40.000 ton batu baranya ke pembeli.

Mengenai rencana divestasi sebagian saham Timah milik pemerintah, Thobrani mengatakan belum terdapat rekomendasi dari DPR.

Meskipun DPR sudah menggelar rapat pendalaman, katanya, tetapi privatisasi lanjutan Timah belum dibicarakan.

Ketika ditanya mengenai waktu privatisasi, dia mengatakan belum mengetahui soal itu karena tergantung pada rekomendasi dari DPR.

"Jika sudah terdapat rekomendasi, pemerintah mungkin dapat melaksanakan privatisasi Timah. Tapi untuk lebih jelasnya, langsung tanyakan kepada Pak Yasin [Deputi Menneg BUMN Bidang Privatisasi dan Restrukturisasi]," katanya.

Terkait rencana tahun ini, Thobrani menambahkan Timah akan membuka empat tambang dalam skala besar di Utara dan Selatan Pulau Bangka tahun ini untuk mengoptimalkan produksi bijih timah lepas pantai.

"Kontrak pertambangan yang kami miliki luas sekali sehingga perlu dioptimalkan. Mudah-mudahan tambang itu dapat segera dibuka," katanya. (Bisnis, 13 Mei)

Menurut dia, untuk membuka empat tambang timah dalam skala besar tersebut, perseroan memerlukan investasi sekitar Rp20 miliar.

Ketika ditanya cadangan timah di lahan yang akan dibuka, Thobrani mengatakan belum mengetahui soal itu. "Yang namanya tambang, itu kan di dalam tanah sehingga belum diketahui isinya."

Untuk mengeksplorasi tambang tersebut, tuturnya, Timah berupaya mengerjakan sendiri proyek tersebut tetapi perseroan akan menawarkan kepada mitra usaha.

Hingga kini, ujarnya, perseroan belum menawarkan kepada mitra usaha untuk bekerja sama dalam membuka tambang timah itu.

sumber: