Tim Siaga Bencana ESDM turun pada Gempa di Bima

Tiga hari lalu,  Senin, 9 November 2009 sekitar pukul 03:41:46 WITA terjadi gempa berkekuatan 6,7 pada skala Richter (SR) yang terjadi di 28 kilometer Barat Laut Raba, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), diberitakan bahwa beberapa orang warga dilaporkan tewas, sedangkan sejumlah lainnya luka-luka, termasuk robohnya sejumlah bangunan di beberapa tempat di Bima.

Berkenaan dengan kondisi gempa tersebut, pihak Tim Siaga Bencana ESDM yang selalu cepat merespon setiap kejadian bencana juga telah mengirimkan timnya. Tim tersebut berasal dari Tim siaga bencana dari PT Newmont Nusa Tenggara. Tim tersebut yang terdidir dari satu orang supervisor dan tiga orang anggoat telah bergerak ke lokasi bencana sejak hari Selasa (10/11) pagi.

Tim tersebut sudah menangani korban sebanyak 27 orang, yang terdiri dari 24 ortang luka-luka dan 3 orang meninggal di Kecamatan Ambalawi-Desa Rite. Secara umum kondisi korban adalah luka di bagian kepala, kaki (patah), punggung dan  tangan dan pada saat  pertama kali ditangami oleh  tim belum tersentuh sebelumnya oleh penanganan medis.

Bencana selalu terjadi di bumi pertiwi ini, maka kewajiban setiap warga untuk mengantisipasinya. Barangkali yang juga penting dipertimbangkan oleh seluruh Pemerintah Daerah di Indonesia adalah bahwa di dalam penetapan tata ruang di setiap kota, kabupaten atau propinsi seharusnya mempertimbangkan peta kerawanan bencana ini. Selanjutnya untuk para penduduk yang tinggal di wilayah bencana, diberikan edukasi yang cukup bagaimana menanganinya, termasuk nantinya edukasi pembuatan rumah  atau bangunan yang tahan gempa. Sebagai catatan, Pemerintah via Badan Geologi ESDM sebenarnya sudah memiliki peta tersebut. Daerah yang sangat rawan di antaranya adalah daerah yang berada pada jalur patahan. Sebagaimana diketahui ketika terjadi bencana gempa di Jogya bebertapa waktu yang lalu, korban terparah adalah  yang berada di sekitar patahan yang membujur dari pantai Parang Tritis ke arah utara.

djmbp

sumber: