TI Liar di Jembatan Pahlawan 12 Ditertibkan Pekerja Lari Tunggang-Langgang

TI Liar di Jembatan Pahlawan 12 Ditertibkan
Pekerja Lari Tunggang-Langgang
Kamis, 13 Oktober 2005 02:26:48
PANGKALPINANG –– Setelah beberapa kali diperingati namun tidak digubris, Pemkot Pangkalpinang akhirnya mengambil tindakan tegas menertibkan puluhan tambang inkonvensional (TI) liar di kawasan Jembatan Pahlawan 12, Rabu (12/10).

Operasi penertiban di tengah guyuran hujan lebat terbilang besar-besaran, selain mengerahkan sekitar 60 anggota Sat Pol PP dibantu satu pleton anggota Kodim 0413 Bangka, Drs Robinhood Kepala Dinas Kesejahteraan Masyarakat (Kesbanglinmas) dan Camat Gerunggang H Adamhuri Dahlan turun langsung ke lokasi.

Pantauan harian ini sekitar pukul 09.30 WIB, para pekerja lari tunggang langgang ke dalam semak belukar setelah melihat kedatangan anggota Sat Pol PP dan anggota Kodim di lokasi TI. Namun, para pekerja sengaja dibiarkan kabur.

Kemudian puluhan anggota Satpol PP bergerak menyebar menelusuri semak belukar dan pondok tempat para pekerja biasa beristirahat untuk mencari peralatan TI.

Alhasil, setelah sekitar satu jam lebih melakukan penyisiran berhasil ditemukan puluhan mesin dan puluhan pipa paralon yang disembunyikan. Sat Pol PP juga berhasil menemukan mesin-mesin TI yang disembunyikan di dalam gundukan pasir.

Selain di semak belukar, diketahui juga bahwa para pemilik TI menyimpan peralatan tambang mereka di dalam rawa-rawa sungai. Namun karena keterbatasan personil untuk sementara dibiarkan.

“Lokasi terlihat sepi, sepertinya para pemilik sudah tahu akan ada penertiban. Tapi memang ini yang kita inginkan untuk menghindari bentrokan fisik,� ujar H Adamhuri Dahlan Camat Gerunggang, Rabu (12/10).

Adamhuri menambahkan, peralatan tambang yang ditemukan disita dan pemiliknya nanti akan dipanggil sesuai arahan Wakil Walikota Pangkalpinang, Triatmadja BSc.

“Kita amankan saja alat bukan amankan pemilik, selanjutnya kita masih menunggu keputusan Walikota Pangkalpinang,� papar Adam.

Sementara Drs Robinhood Kepala Dinas Kepala Kesejahteraan Masyarakat (Kesbanglinmas) Robinhood menjelaskan, penertiban merupakan perintah langsung walikota untuk membersihkan TI-TI liar di kawasan Jembatan Pahlawan 12.

“Kita lihat sendiri kondisi kolong dan daerah sekitarnya sudah hancur akibat TI. Jika dibiarkan akan merasakan akibatnya, kita selama ini sudah menghimbau mereka agar tidak menambang di wilayah ini,� ujar Robin.

Diakui Robin, peralatan tambang belum semuanya disita karena masih disimpan pemilik. “Kita kekurangan tenaga untuk menggangkat alat-alat TI, di lokasi ada sekitar 60 front TI,� kata Robin.

Terpisah Wakil Walikota Triatmadja BSc ketika dikonfirmasi usai penertiban menjelaskan, nasib alat-alat TI yang disita masih akan dikonsultasikan dengan walikota.

“Dikembalikan ke pemilik atau akan dilelang atau akan dilakukan proses hukum kita belum tahu, namun jika mereka masih saja ada yang operasi maka kita akan tertibkan lagi, jadi kita minta agar masyarakat taat hukum,� ujarnya .

Pantauan harian ini, sekitar pukul 10.30 WIB hujan lebat menguyur lokasi penertiban, namun aktivitas penertiban tetap diteruskan. Tampak beberapa pemilik TI yang tadinya lari kembali ke lokasi untuk menyelamatkan peralatannya yang belum terangkut oleh anggota Satpol PP.

Sementara yang lain hanya diam menyaksikan peralatan TI milik mereka diangkut ke dalam mobil petugas. Beberapa di antaranya sempat berusaha meminta agar alat-alat mereka tidak disita.

Namun tidak diperbolehkan oleh Camat Gerunggang dan meminta mereka mengambilnya di kantor Pemkot Pangkalpinang.
Sekitar pukul 11.30 WIB, anggota Satpol PP dan satu pleton anggota Kodim meninggalkan lokasi dengan membawa peralatan TI yang berhasil disita menuju kantor pemkot.

Operasi Lagi

Beberapa pemilik TI yang berhasil ditemui harian ini di lokasi mengaku akibat penertiban ini ratusan orang kehilangan pekerjaannya.

“Kami ini menghidupi anak istri dari TI, apalagi mau lebaran. Kami ngelimbang bukan pakai mesin itu kan tidak dilarang,� kata seorang pekerja TI.

Hal senada diungkapkan pemilik TI lainnya. Ia mengaku, terkadang mereka dalam sehari tidak dapat apa-apa. “Kadang juga bisa dapet 60 kg kadang hanya 30 kg itupun kami bagi-bagi,� tambahnya.

Diakui pemilik TI lain, meski sudah ditertibkan mereka tetap akan menambang. “Anak istri mau makan apa besok. Karena itu kita masih tetap operasi,� ujarnya. (h7)

sumber: