The Fed Tekan Rupiah

 

NILAI tukar rupiah pada perdagangan Selasa (20/7) dibuka di level Rp 8.970 per dolar AS atau melemah 20 poin dibandingkan penutupan kemarin di level Rp 8.920 per dolar AS.

Terus melemahnya nilai tukar tersebut dipicu oleh pelaku pasar yang masih menanti pidato Gubernur Bank Sentral AS The Fed, Alan Greenspan, di hadapan Kongres AS. Greenspan dijadwalkan akan memberikan penjelasan outlook sukubunga domestik AS setelah data perekonomian AS melemah ketimbang perkiraan sebelumnya.

Tertekannya nilai mata uang tersebut terjadi pada sejumlah mata uang regional, seperti won Korea Selatan, peso Filipina, yen Jepang, dll. Namun demikian menurut analis, rupiah dipastikan tidak akan melebihi level Rp 9.000 per dolar AS karena Bank Indonesia (BI) akan melakukan intervensi agar rupiah tidak menyentuh level tersebut.

Menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah, memicu menguatnya harga logam mulia yang diperdagangkan di PT Central Intervest Corporation (CIC) Jakarta.

Data di PT CIC, logam mulia biasa untuk beli naik dari Rp115.000 menjadi Rp115.400 per gram dan jual dari Rp117.900 menjadi Rp 118.300 per gram. Begitu pula harga logam mulia kadar 10 gram per keping untuk beli menguat dari Rp1.150.000 menjadi Rp1.154.000 per gram dan jual dari Rp 1.224.000 menjadi Rp1.228.000 per gram.

Selain itu harga jual logam mulia kadar 5 gram per keping juga naik dari Rp646.500 menjadi Rp648.500 per gram dan beli dari Rp575.000 menjadi Rp577.000 per gram. dtc/ant

sumber: