Teror Bom Arutmin Hanya Iseng
Banjarmasin, BPost
Teror bom yang disampaikan seseorang melalui radio yang diterima pihak PT Arutmin Indonesia ditengara hanya ulah orang iseng yang tak bertanggung jawab.
Dugaan itu tersebut disampaikan, Kapolres Kotabaru AKBP Drs Tje Tjep Agus Supriyatna, melalui Wakapolres setempat, Kompol Drs Slamet Riyadi dikonfirmasi via telepon, Kamis (1/7).
Menurut wakapolres, setelah pihaknya bersama tim Gegana Brimob, TNI-AL serta Satpol Air melakukan penyisiran tak ditemukan tanda-tanda adanya bom di lokasi perusahaan pertambangan batu bara terbesar di Kalsel itu.
"Penyisiran yang kita lakukan di kawasan pelabuhan PT AI/PT North Pulau Laut Coal Terminal (PT NPLCT) Kotabaru, sejak 28 Juni tak menemukan adanya bom, sehingga kita menduga itu hanya ulah orang iseng," jelasnya.
Selain melakukan penyisiran, kata wakapolres, pihaknya bersama tim Gegana juga sudah meminta keterangan kepada sejumlah saksi dan tak ditemukan bukti awal terkait teror bom tersebut.
Sementara berkait dengan aksi demonstrasi yang dilakukan nelayan bagang terhadap PT Arutmin, menurut wakapolres, hingga kini tetap berlangsung.
"Namun nelayan yang mengikuti aksi demo itu terlihat berkurang dibanding hari sebelumnya," ujarnya.
Sekadar diketahui aksi demo itu dilakukan nelayan berkait dengan pelabuhan perusahaan batu bara itu. Nelayan mensinyalir lampu itu berpengaruh terhadap menurunnya penghasil mereka selama ini.
Tetapi perlu diketahui pula bahwa pihak perusahaan telah merespon tuntutan nelayan terhadap keluhan itu dengan menyediakan dana hibah Rp400 juta.
Selain itu, ditambah dengan program Community Development (CD) yang akan diperbesar angka nominalnya, yang biasanya sekitar Rp700 juta pertahun akan ditingkatkan.
Sementara, Rabu (30/6) Asmar Yudha, pihak manejemen PT North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT) menyatakan, pihaknya belum bisa mengabulkan tuntutan nelayan diluar kemampuan perusahaan dan tetap akan menyerahkan dana hibah Rp 400 juta untuk dua desa.
Di samping itu, NPLCT berjanji meningkatkan dana CD dan akan lebih memperhatikan lingkungan di sekitar perusahaan.
Sedangkan Camat Pulau Laut Utara, Drs Muhammad Tamberin, ketika menghadiri acara itu mengungkapkan, pihaknya mendapatkan laporan sekitar 50 persen warga dari dua desa Gedambaan dan Sarang Tiung, menerima santunan perusahaan PT. NPLCT sebesar Rp 400 juta.udi/ant
sumber: