Tekmira olah limbah batu bara
Kepala Puslitbang Tekmira M. Lobo Balia mengatakan instansi tersebut melihat selama ini limbah hasil produksi batu bara yang ditambang oleh perusahaan tambang di sepanjang alur Sungai Mahakam, Kaltim membuang percuma batu bara halus (fine coal) ke alur sungai.
?Selama ini sludge batu bara atau juga fine coal sisa dari produksi yang terbuang dan tidak lagi dipakai karena bercampur lumpur,? ujarnya di sela-sela acara penyerahan sertifikat ISO9001:2000 ke Puslitbang Tekmira, awal pekan ini.
Lobo menuturkan dengan hanya mencuci batu bara yang tercampur tanah di mesin washing plant, maka didapatlah batu bara dengan kualitas baik.
Kepala bidang sarana teknik Tekmira Hedi Hidayat, yang sempat melakukan penelitian di Tenggarong, Kaltim, menemukan kenyataan bahwa selama ini sludge batu bara dibuang begitu saja oleh para produsen batu bara, bahkan terkesan dibiarkan tanpa ada pemikiran untuk dimanfaatkan.
Anehnya, kata dia, satu perusahaan tambang batu bara di Tenggarong begitu mengetahui bahwa sludge batu bara diminta untuk bisa dimanfaatkan kembali, malah perusahaan itu menolak untuk memberikan. ?Alasannya, sludge itu dijual ke India.?
Pada kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro mengatakan pemerintah akan mendorong badan penelitian mineral, energi, dan batu bara menjadi unit mandiri yang bisa menjual hasilnya ke pasar perminyakan dan pertambangan dalam negeri serta perusahaan asing terkait yang ada di
Kebijakan pemerintah itu dimaksudkan agar Balitbang dan Balitda di bawah DESDM menjadi unit yang mandiri dan menghasilkan sesuatu.
?Minimal kalau mereka menghasilkan sesuatu yang bisa diterima masyakarakat atau pasar akan bisa mengurangi pembiayaan dari pemerintah, karena prinsip kami miskin struktur kaya fungsi, birokrasi jadi kecil,? katanya.
Menurut dia, Balitbang dan Balitda di bawah departemennya mempunyai pasar yang baik, sehingga bisa menghasilkan sesuatu.
Dia mengatakan pasar dalam negeri sebenarnya cukup terbuka lebar banyak perusahaan yang membutuhkan jasa Balitbang dan Balitda seperti perusahaan pertambangan internasional dan perminyakan internasional.
Tetapi sebelumnya, kata Purnomo, Balitbang dan Balitda tersebut harus memperkuat diri dulu dengan cara mendapatkan rekomendasi atau penghargaan, pengakuan dari berbagai sumber: