Target Royalti Batu Bara Kemungkinan Tak Tercapai

Senin, 12 Desember 2005, 21:57 WIB

Target Royalti Batu Bara Kemungkinan Tak Tercapai

Laporan -

JAKARTA, investorindonesia.com

Pemerintah kemungkinan tidak akan mencapai target pendapatan royalti batu bara sebesar Rp3 triliun pada tahun 2005.

Kasubdit Produksi Ditjen Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Departemen ESDM Bambang Hartoyo di Jakarta, Senin mengatakan, dari target produksi batu bara di tahun 2005 sebesar 150 juta ton, hingga triwulan ketiga 2005 (Januari-September) baru 120 juta ton.

Menurut dia, hujan yang turun terus menerus menjadi faktor yang memperlambat proses produksi batu bara.

"Namun, mudah-mudahan dalam sisa triwulan terakhir ini bisa tercapai," kata dia.

Kalaupun target tidak tercapai, lanjutnya, kemungkinan hanya sekitar lima persen saja dari total target produksi.

Bambang mengatakan, produksi batu bara pada 2005 antara lain berasal dari PT Bukit Asam (BA) sebesar sembilan juta ton, PT Kaltim Prima Coal (KPC) 24 juta ton, PT Adaro 20 juta ton, dan PT Arutmin Indonesia 20 juta ton.

"Untuk perusahaan besar biasanya tercapai. Kalau pun tidak tercapai hanya sekitar dua persen saja, dan biasanya ditutup dengan sisa stok tahun sebelumnya," ujarnya.

Sementara itu, Bambang menjelaskan, pada 2006 produksi batu bara ditargetkan 160 juta ton.

Peningkatan produksi tersebut, katanya, akibat kenaikan harga jual batu bara di pasar internasional yang untuk kalori tinggi sekitar US$ 31 per ton.

Dari total produksi 160 juta ton ini, tambahnya, sebanyak 30% terserap di pasar dalam negeri dan 70% diekspor.

Namun, pada tahun-tahun mendatang, alokasi ekspor akan dikurangi, karena peningkatkan kebutuhan di dalam negeri.

Berdasarkan Road Map Energy nasional, sampai 2010, komposisi ekspor batu bara sebesar 60% dan dalam negeri 40%, 2015, komposisinya ekspor dan domestik masing-masing 50 dan 2020, ekspor 40% dan domestik 60%. (ant)

sumber: