Target PNBP dari Sumber Daya Alam Terus Merosot

Target PNBP dari Sumber Daya Alam Terus Merosot

Kompas, 11 Juli 2005

Jakarta, Kompas 0-  Target Penerimaan Negara Bukan Pajak dari sumber daya alam menunjukkan kecenderungan terus merosot, terutama di sektor kehutanan dan perikanan. Kemerosotan PNBP itu ditunjukkan dari kesepakatan DPR dengan pemerintah yang menetapkan target penerimaan negara di sektor kehutanan dan perikanan dalam Rancangan APBN 2006 lebih rendah dibandingkan dengan APBN Perubahan 2005.

Panitia Anggaran DPR menyetujui target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor kehutanan untuk tahun anggaran 2006 sebesar Rp 1,912 triliun, jauh lebih rendah dibanding target APBN Perubahan (APBN-P) 2005 senilai Rp 2,7 triliun atau realisasi PNBP kehutanan tahun 2004 yang mencapai Rp 4,13 triliun. Sementara itu, di sektor perikanan telah disepakati target PNBP tahun 2006 sebesar Rp 300 triliun hingga Rp 400 triliun atau lebih rendah dari target PNBP perikanan di APBN-P 2005 yang ditetapkan Rp 700 triliun.

Direktur PNBP Ditjen Anggaran dan Perimbangan Keuangan Sahala Lumban Gaol, Jumat (8/7) di Jakarta, mengatakan, penurunan PNBP di sektor kehutanan disebabkan karena berkurangnya piutang negara yang berasal dari sektor tersebut. Adapun di sektor pertanian, PNBP berkurang karena target pada tahun 2005 tidak realistis.

�Tahun 2004 saja PNBP sektor pertanian hanya Rp 282,8 miliar, kemudian ditetapkan target pada tahun 2005 hingga Rp 700 miliar, itu terlalu tinggi. Target yang realistis justru ada pada tahun 2006,� kata Sahala.

Sementara itu, Menteri Kehutanan Malam Sambat Kaban menegaskan, menurunnya target PNBP di sektor kehutanan terjadi karena jatah tebangan kayu yang semakin berkurang, sementara tunggakan atas pungutan kehutanan semakin kecil karena mulai dibayar. Target PNBP kehutanan tahun 2006 hanya bisa dinaikkan jika proses lelang kayu-kayu sitaan dapat direalisasikan. Potensi penerimaan negara yang dapat diterima dari lelang kayu sitaan adalah Rp 2,5 triliun.

�Terdapat kayu sitaan sebanyak 400.000 meter kubik dan dua alat berat. Itu adalah hasil lelang yang sudah memperhitungkan depresiasinya. Syaratnya, proses itu harus dilakukan secara baik oleh kepolisian dan kejaksaan,� katanya.

Kaban berharap, �Mudah-mudahan dapat segera dilelang karena pada dasarnya sudah banyak peminat yang menyampaikan tawaran.�

Sahala menyebutkan, peningkatan target PNBP justru terjadi di sektor-sektor non-SDA. Peningkatan target PNBP yang menonjol berasal dari imigrasi, yang mencapai Rp 1,5 triliun pada tahun 2006, meningkat dua kali lipat dari target penerimaan 2005 sebesar Rp 644 miliar atau realisasi tahun 2004 senilai Rp 598,1 miliar.

�Target PNBP imigrasi naik karena ada penambahan jenis pungutan,� kata Sahala.

Target PNBP lainnya yang melonjak adalah dari kepolisian. DPR dan pemerintah sepakat untuk meningkatkan target PNBP kepolisian dari Rp 90,3 miliar di tahun 2004 menjadi Rp 450 miliar pada tahun 2005, kemudian Rp 1,6 triliun di tahun anggaran 2006. Untuk tahun 2005, sudah terealisasi Rp 350 miliar.

sumber: