Tambang Emas Cilacap, Potensi yang Belum Digarap

Suara Pembaruan, 17 Mei 2004 - KABUPATEN Cilacap, Jawa Tengah, semula hanya dikenal karena memiliki Pulau Nusakambangan tempat membina para narapidana kelas kakap. Kemudian, memasuki era Orde Baru, Cilacap berkembang menjadi daerah industri yang cukup besar.

Di Cilacap, terdapat kilang minyak Pertamina yang terbesar di Asia, dan mampu memenuhi 2/3 kebutuhan BBM dalam negeri, dengan kapasitas 348.000 barel per hari. Industri lain yang cukup besar adalah industri semen Cibinong di Cilacap, pupuk, dan terigu yang semuanya berskala nasional.

Selain itu, Cilacap sebenarnya memiliki potensi tambang emas yang cukup besar, namun sampai saat ini belum tergarap.

"Sudah banyak investor yang melakukan penelitian tambang emas di Sidahayu Cilacap seluas 2.000 hektare, namun belum ada yang memulai melakukan penambangan," kata Bupati Cilacap Probo Yulastoro didampingi Kepala Dinas Pertambangan Kabupaten Cilacap, Kiswoyo, kepada wartawan baru-baru ini.

Menurut Probo Yulastoro, sejumlah perusahaan sebenarnya sudah mengantongi surat Kuasa Pertambangan (KP) untuk menambang emas di Sidahayu tadi. Namun belum ada satu KP pun yang melakukan penambangan.

Beberapa perusahaan pemegang KP, seperti PT Multi Daya Sempana (MDS) dan PT Graha Grahita (GG), sudah mengantongi KP sejak tahun 2003 dan berakhir sampai 2006.

"Kalau sampai batas waktu belum juga melakukan aktivitas, KP akan dicabut," kata Probo Yulastoro mengingatkan kedua perusahaan pemegang KP tersebut.

Probo mengakui, perusahaan pertambangan emas memang sarat modal dan teknologi. Selain itu juga ada unsur gambling-nya.

Karena di setiap lokasi, kadar emasnya berbeda sehingga perusahaan harus memiliki detektor untuk mendeksi, lokasi mana yang kadar emasnya cukup baik dan layak serta menguntungkan untuk ditambang.

Selain itu, pertambangan merupakan kegiatan yang tidak bisa diperbarui. Pengelola pertambangan emas juga diwajibkan untuk menutup kembali bekas daerah yang ditambang yang biasanya rusak akibat galian-galian.

Daerah perbukitan yang mengandung emas di Sidahayu, juga merupakan daerah bukit yang mudah longsor sehingga para penambang membutuhkan teknologi khusus untuk bisa menambang emas yang potensinya cukup besar, tapi tidak membahayakan.

Kandungan emas di perbukitan Sidahayu ini cukup tinggi, sekitar lima sampai delapan gram emas dari setiap ton tanah. Namun lokasinya cukup sulit dan rawan longsor, sehingga harus menggunakan teknologi yang cukup canggih.

Lapangan Kerja

Para pemegang KP diimbau agar segera melakukan aktivitas. Diharapkan bila penambangan itu bisa segera berlangsung, akan menyerap tenaga kerja di daerah setempat.

Hal ini akan sangat membantu Pemkab dalam membuka lapangan kerja sehingga bisa mengurangi angka pengangguran di Cilacap yang cukup tinggi.

Saat ini, beberapa proyek besar di Cilacap telah berhasil menyerap ribuan tenaga kerja. Antara lain proyek PLTU Cilacap, proyek pabrik gula Cilacap, dan beberapa proyek lainnya.

Selain emas, Cilacap juga memiliki kawasan tambang galian golongan C, seperti batu kapur, yang selama ini telah dimanfaatkan oleh PT Semen Cibinong Tbk yang menggunakan batu kapur tersebut untuk salah satu bahan baku semen.

sumber: