Tambang Batu Bara Meledak, 74 Tewas

Jumat, 09 Desember 2005 03:52:23

Tambang Batu Bara
Meledak, 74 Tewas

Tangshan, BPost
Ledakan di lokasi pertambangan batu bara kembali terjadi di Cina. Jumlah korban tewas akibat ledakan tambang itu mencapai 74 orang. Tim penyelamat masih mencari sedikitnya 32 orang pekerja tambang lainnya.

Polisi membentuk penjagaan di pintu gerbang tambang batu bara tersebut, semantara tim penyelamat bekerja keras dalam cuaca sangat dingin untuk mencari 32 korban yang masih hilang.

Seorang pejabat kantor keselamatan distrik tambang batu bara itu mengatakan ledakan terjadi di terowongan tambang milik sebuah perusahaan yang disebut Hengyuan Co Ltd yang masih dalam pembangunan.

Lokasi tambang batu bara yang meledak di Liuguantun, 164 Km dari Beijing. Sebelumnya perusahaan ini milik pemerintah tapi sekarang dijalankan swasta. Menurut situs internet China News Service, tambang memproduksi 150.000 ton tambang setahun, kata situs tersebut.

Insiden terakhir ini terjadi 10 hari setelah ledakan gas di tambang batu bara Dongfeng yang milik-negara di dekat kota Qitaihe di propinsi Heilongjiang di Cina timurlaut yang menewaskan 171 orang, satu dari kecelakaan tambang terburuk dalam beberapa tahun belakangan ini.

Kecelakaan di pertambangan batu bara juga baru-baru tadi terjadi di Propinsi Kalsel, tepatnya di Batulicin. Dua orang tewas terkubur dalam terowongan tambang batu bara milik PT Arutmin Indonesia.

Hampir 24 jam telah berlalu sejak ledakan gas di tambang Liuguantun dekat Tangshan di utara propinsi Hebei,Rabu sore itu, beberapa anggota keluarga korban makin kecewa karena kurangnya informasi.

"Saudara laki-laki saya berada di dalam terowongan tambang," kata Li Hongqing, yang juga pekerja tambang, ketika ia berdiri lunglai di antara ratusan anggora korban lainnya yang menunggu. Mata Hongqing merah karena ia bergadang hingga siang untuk memperoleh informasi.

"Saya tidak tahu apakah ia sudah meninggal atau masih hidup namun saya masih mempunyai harapan," ujar dia.

Seorang wanita tua menangis sementara seorang remaja putri berjalan lunglai, dan bingung apakah ia akan bertemu lagi dengan pacarnya.

"Ia berusia 19 tahun namun ia sudah bekerja di tambang tersebut selama tiga tahun," kata gadis itu, yang sering dipangil Liu.

Seorang jururawat di rumahsakit Tanggang, yang letaknya tak jauh dari lokasi kejadian mengatakan sekitar 20 pekerja tambang yang luka-luka telah dirawat sejak ledakan itu. Beberapa di antara mereka terbakar. ant

sumber: