Tambah Pasokan dari Kalimantan
Jakarta, Jawa Pos- 4 Februari 2004 -PT Indonesia Power hingga kini terus berupaya menambah pasokan batubara ke PLTU Suralaya (3.400 MW) agar kebutuhan listrik Jawa-Bali tidak terancam. Ini karena PT Batubara Bukit Asam (BA) belum juga mampu memasok kebutuhan batubara PLTU Suralaya yang terhenti sejak Desember 2003.
Salah satu upaya yang dilakukan anak perusahaan PT PLN itu adalah membeli batubara dari Kalimantan. “Pasokan batubara yang dijanjikan PT BA hinga kini belum ada. Kami terus berupaya keras mencari alternatif lain sebagai penggantinya,“ ujar Dirut Indonesia Power Firdaus Akmal di Jakarta kemarin.
Menurut Firdaus Akmal saat ini pihaknya tengah melakukan negosiasi dengan sejumlah perusahaan tambang di Kalimantan Seperti PT Berau Coal Mining, PT Kideco Jaya Agung, dan PT Adaro. Kebutuhan Batubara PLTU Suralaya untuk Februari mencapai 900 ribu ton, sementara saat ini hanya tersedia 750 ribu ton. “Untuk kondisi pas-pasan saja masih kurang 150 ribu ton. padahal, idealnya kita harus punya cadangan 100 ribu ton di atas kebutuhan,� tuturnya.
Berkaitan dengan itu pihaknya terpaksa mengoptimalkan kegiatan operasi pembangkit hydro di PLTU Suralaya yang memiliki kapasitas 700 MW pada siang hari.� Semula, perkiraan cadangan batubara yang ada bila dipakai seluruhnya hanya cukup hingga 4 Februari 2004. Namun, tertolong penggunaan listrik yang berkurang karena libur panjang,� ungkapnya.
Meski kekurangan pasokan batubara, Indonesia Power memastikan, tidak akan melakukan pemandangan bergilir. �Mudah-mudahan semuanya masih bisa diatasi dengan baik, sehingga tidak perlu pemadaman bergilir,“ sebut Firdaus.
Sementara itu, Corporate Secretaris PT BA Milawarma mengakui, pasokan untuk Suralaya memang tidak bisa direalisasikan dengan cepat. Sebab, masih terdapat banyak kendala dalam pengiriman batubara dari tambang milik PT BA di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. “Kami akan segera memenuhi kebutuhan Indonesia Power, tapi butuh waktu, �katanya.
Kebutuhan batubara PLTU Suralaya rata-rata mencapai 1 juta ton per bulan. Sekitar 60 persen atau 600 ribu ton per bulan di pasok PT BA. Namun, akibat anjloknya kereta pengangkut batubara, PT BA hanya mampu memasok 200 ribu ton batubara per bulan.
sumber: