Penulis: Voucke Lontaan MANADO--MIOL: Sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan terjadi pencemaran lingkungan di perairan Teluk Buyat, Kecamatan Ratatotok Timur, Sulawesi Utara (Sulut). Terumbu karang bertumbuh normal, dan kualitas air lautnya tidak membahayakan bagi biota laut. Demikian hasil rumusan Seminar International bertajuk Mining, environment and sustainable development a lesson from the gold mining controversy in Buyat bay North Sulawesi yang digagas Universitas Sam Ratulangi Manado yang berlangsung di Manado, 9 hingga 10 Mei 2005. Pada seminar ini menampilkan enam pembicara, di antaranya Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Alwi Shihab, Menteri Pendidikan Nasional Soedibyo. Selain itu, 34 pakar utusan berbagai perguruan tinggi di Indonesia juga ikut ambil bagian memaparkan makalah tentang pertambangan, lingkungan, kesehatan, dan pengaruh pertambangan terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, khususnya di Teluk Buyat. Ketua Tim Perumus, Prof dr Haryoto Kusnoputranto, Dr.PH, Dosen Universitas Indonesia kepada wartawan, Rabu, mengatakan, dalam seminar International ini para peserta sepakat menyatakan, kualitas air laut di perairan Teluk Buyat dikaitkan dengan kandungan logam berat, tidak menunjukkan tingkat membahayakan bagi biota laut. (VL/O-5) |