Penulis: Muhammad Fauzi BEKASI--MIOL: PLTGU Muara Tawar menargetkan akhir 2007 telah mengkonversikan penggunaan BBM ke gas.Demikian dikatakan Direktur Pembangkit PT PLN Ali Herman Ibrahim menjawab Media, usai penyerahan bantuan Community Develpoment PLTGU Muara Tawar kepada masyarakat Kecamatan Taruma Jaya, Bekasi, Selasa (25/10). Pengalihan penggunaan BBM ke gas, kata Ali, menunggu selesainya pipanisasi dari Perusahaan Gas Negara (PGN) dari Sumatera Selatan ke Muara Tawar di Bekasi. "Pipanisasi itu sedang dikerjakan dan ditargetkan akhir 2007 sudah selesai," kata Ali. Dengan mengalihkan penggunaan BBM ke gas bagi PLTGU Muara Tawar, menurut Ali, jelas sangat mengurangi biaya produksi listrik. Namun dengan catatan harga gas per MMBTUnya masih di bawah US$3. Jika itu terjadi maka penggunaan gas dapat menghemat atau lebih murah Rp1500 sampai Rp1700 per kWh, dibandingkan dengan menggunakan BBM. Dengan mengkonversikan ke gas, jelas Ali, dalam perhitungan PLN dapat menghemat penggunaan BBM sebesar lebih 2,5 juta ton per tahunnya. Penghematan akan lebih besar jika seluruh PLTGU seperti di Cilacap, Cilegon, Tanjungjati B, tepat waktu dalam mengalihkan penggunaan pembangkit dari BBM ke non BBM. Hal ini maka dapat menghemat lebih dari 2,5 juta ton BBM. Meskipun penggunaan BBM dapat dikurangi, menurut Ali, tidak serta merta harga dasar listrik ke konsumen tidak naik. Sebab harga-harga yang lain juga sudah naik, misalnya, spare part untuk mesin-mesin pembangkit listrik, batu bara dan biaya-biaya lainnya. "Jadi meski kita bisa menghemat penggunaan BBM bukan berarti harga listrik bisa tidak naik. Karena biaya produksi dengan kenaikan harga BBM menjadi naik tiga kali lipat," kata Ali. Pada 2007, ungkap Ali, PLN menargetkan penggunaan energi pembangkit non BBM akan ditingkatkan. Sehingga pada 2008 penggunaan BBM berkurang drastis maksimal 1/5 dari total pembangkit. Sementara itu, General Manager PLTGU Muara Tawar, Nasri Sebayang menjelaskan, bantuan PLTGU Muara Tawar kepada masyarakat di Kecamatan Taruma Jaya, Bekasi telah dimulai sejak 2004. Pada tahun itu, telah disalurkan bantuan sebesar Rp400 juta. Bantuan tersebut diperuntukkan meningkatkan pelayanan masyarakat, misalnya untuk perbaikan SD, Mushola, jalan lingkungan dan fasilitas desa. Pada 2005, PLTGU Muara Tawar memberikan bantuan sebesar Rp600 juta. Dana tersebut dipergunakan untuk pemberdayaan masyarakat. Bentuknya dalam pemberian bea siswa, pembangunan pelayanan kesehatan (puskesmas) kursus komputer dan bahasa asing. "Awalnya community development kami fokuskan pada pelayanan publik, tahun 2005 fokusnya ke pemberdayaan masyarakat," kata Nasri. (Faw/OL-06) |