Sungai Tabalong Diteliti
Namun pihak Bapedalda Tabalong menyadari makin keruhnya Sungai Tabalong di musim kemarau ini akibat pendangkalan sungai yang kian parah, dampak penyedotan pasir sungai dan penambangan.
Plt Bapedalda Tabalong Ir Bambang Susigit mengatakan, setelah hasil uji sampel air sungai rampung baru diketahui kualitas air yang sebenarnya. Secara kasat mata, warna air sungai memang lebih coklat dibanding tahun sebelumnya.
"Pendangkalan sungai memang salah satu faktor penyebab air sungai keruh. Yang jelas kita sudah ambil sampel air dan masih diteliti," jelas Bambang.
Menanggapi persoalan tersebut Sekda Tabalong Drs Akhmad Bakhit menegaskan, untuk mencari solusinya faktor penyebab makin keruhnya Sungai Tabalong yang menjadi sumber air
Bila pendangkalan sungai menjadi penyebabnya maka upaya untuk mengurangi pendangkalan itu harus segera dilaksanakan.
"Persoalan keruhnya sungai Tabalong memang tidak hanya dipengaruhi satu faktor. Kalau memang itu karena pendangkalan misalnya akibat illegal logging atau penambangan maka kita sama-sama cari solusinya," kata Bakhith usai menghadiri peringatan hari Lingkungan Hidup se-dunia di areal tambang PT Adaro
Terpisah Operations Manager PT Adaro Indonesia Ir Putu Sastrawan menyadari kegiatan penambangan baik itu batu bara atau migas memang akan menimbulkan dampak negatif.
Namun Putu menegaskan bukan berarti dampak yang ditimbulkan harus dibiarkan atau diabaikan, sebaliknya upaya untuk meminimalan kerusakan lingkungan memang harus dilakukan.
"Karena itu sudah lama saya menekankan kepada seluruh karyawan PT Adaro dan partnernya selalu memperhatikan kelestarian lingkungan. Meski dampak yang timbul akibat kegiatan penambangan tidak bisa dihindari namun sudah saatnya kita benahi," ujar Putu.
Dengan mengalokasikan dana sekitar Rp60 miliar setiap tahunnya PT Adaro selalu memprogramkan kegiatan menyangkut perbaikan lingkungan serta kelestarian alam baik itu reklamasi tambang, pengolahan air dan sebagainya.
ÂÂ