Sumsel percepat program pemakaian BBG
Bisnis, 11 Juli 2005
ÂÂ
Syahrial Oesman, Gubernur Sumsel mengatakan, sebelumnya pemakaian BBG direncanakan pada 2009 mendatang, namun karena akhir-akhir ini BBM di Prov. Sumsel mulai ada pengurangan kuota BBM sehingga jalan satu-satunya pemerintah provinsi mempercepat pemakaian BBG pada 2006 mendatang.
"Prov. Sumsel siap mempercepat pemakaian BBG, karena hampir diseluruh Provinsi di
Dia menerangkan BBG akan digunakan untuk menyuplay kendaraan umum, pribadi, industri dan rumah tangga sehingga diharapkan program ini dapat terealisasi ke seluruh masyarakat Sumsel sehingga masyarakat tidak lagi terpaku dengan BBM.
Syahrial mengungkapkan cadangan gas alam masih cukup berpotensi dikembangkan, karean diperkirakan masih berkisar 7,03 triliun m3, sementara produksinya mencapai 249 juta MMBTU atau 9% dari produksi nasional.
"Potensi BBG di Sumsel masih berpeluang untuk dipasarkan, sehingga sangat sayang kalau Sumsel tidak dapat memanfaatkan sumber alam yang masig berlimpah itu,"ungkapnya. Menurut dia, Sumsel hingga kini sudah memiliki dua SPBU yang dapat digunakan untuk mengisi BBGm sehingga ke depan BBG mulai disosialisasikan ke seluruh masyarakat Sumsel.
Syahrial menambahkan, sebelumnya sasaran kerja Pemerintah Prov. Sumsel pada 2005-2009 menargetkan gasifikasi untuk transfortasi (pilot plant) kendaraan umum dan dinas sebanyak 200 unit, pemakaian BBG rumah tangga sebanyak 700 KK atau 25% dari jumlah pelanggan di Sumsel, sedangkan Industri mencapai 30% dapat diserap. "Pipinisasi gas Sumatra-Jawa, Gresik-Pagar Dewa mencapai 590 km dengan kapasitas 425 MMSCFD,"tuturnya.
Syarial sangat optimis dengan program pemakaian BBG itu dapat berjalan lancar pada 2006 mendatang, karena program itu satu-satunya jalan untuk mengurangi pemakian BBM sehingga nantinya berpengaruh pada peningkatan produksi gas bumi secara bertahap, apalagi didukung dengan pipanisasi gas ke Jawa dan Duri/Batam.
Disamping itu, kata dia dampaknya akan berpengaruh pada ekspor gas ke Singapura, karena ekspor gas ke Singapura akan naik mencapai 600 MMSCFD sehingga penerimaan bagi hasil gas bumi antara Sumsel dan pemerintah pusat mengalami peningkatan sebesar Rp430-Rp860 miliar pertahun.
sumber: