Smelter Juga Jual Tin Slag

PANGKALPINANG –– Bangkapos, 26 November 2004 - Kantor Administrator Pelabuhan Pangkalbalam mengakui adanya pengiriman tin slag lewat Pelabuhan Pangkalbalam dilakukan oleh pengusaha smelter, yang dibawa melalui kapal penumpang jenis ro-ro.

 

Pengiriman tin slag ini dilakukan oleh pengusaha-pengusaha smelter karena tin slag salah satu hasil produksi dari smelter, yang dapat digunakan oleh industri tertentu yang ada d Pulau Jawa.

“
Ada pengiriman tin slag ke Pulau Jawa, pengirimananya langsung pakai truk yang dibawa kapal roro. Tin slag ini dibutuhkan oleh industri di Jawa,� ungkap Damanik ketika dihubungi di ruanganya Selasa (2/10).

Sehubungan dengan pengiriman ini Ridwan Damanik menegaskan bahwa tidak ada larangan pengiriman tin slag antar pulau. Jadi pihaknya tidak mempersoalkan pengiriman tin slag lewat Pelabuhan Pangkalbalam.

Sementara itu salah seorang pengusaha smelter di Pulau Bangka Ismiryadi ketika dkonfirmasi Grup Bangka Pos melalui ponsel, Selasa (2/10) sore mengatakan tin slag adalah salah satu hasil produksi dari smelter selain balok timah.

Namun secara tegas ia mengatakan bahwa tidak ada larangan perdagangan tin slag antar pulau. Perdagangan tin slag yang dilakukannya ini bukan upaya pengusaha smelter untuk mengakali pelarangan perdagangan selain balok timah.

“Smelter itukan menghasilkan tin inggot dan tin slag. Jadi tin slag ini bukan sisa produksi balok timah, tapi memang produk yang masih mengandung unsur timah. Artinya slag yang masih ada tin-nya. Perdagangan tin slag ini bukan akal-akalan untuk mensiasati pelarangan perdagangan pasir timah,� jelasnya.

Sedangkan perbandingan besar antara produksi tin inggot (timah balok) dengan tin slag dari satu ukuran pasir timah di suatu smel-ter, Ismiryadi tidak bisa menyebutkan karena alasan rahasia perusahaan. Namun yang pasti menurutnya, tin slag ini akan selalu ada dalam sebuah produksi smelter.

Sedangkan smelter miliknya diakuinya mengirimkan tin slag ke
Jakarta untuk dijual kepada industri di sana. Tin slag ini menurut Ismiryadi diproses lagi oleh industri yang memproduksi timah solder.

Dijelaskan Ismiryadi produksi tin slag oleh smelter di Pulau Bangka ini karena belum tingginya teknologi smelter yang ada. Tidak seperti untuk meleburkan pasir timah hanya butuh tunggu dengan panas 1.300 derajat celsius, peleburan tin slag ini membutuhkan tunggu dengan panas antar 1.500 sampai 1.800 derajat celsius.

“Sehingga untuk produksi lebih lanjut tin slag hanya dapat diproses oleh industri-industri yang ada di Pulau Jawa,� jelasnya.

sumber: