SKB open source akan keluar

 

JAKARTA (Bisnis): Pemerintah akan mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) mengenai IGOS (Indonesia Goes Open Source) untuk mendorong penggunaan peranti lunak berstandar terbuka (open source).

Chandra Manan Mangan, asisten Deputi Bidang Pendayagunaan HKI dan Standarisasi Kementerian Riset dan Teknologi, mengatakan pemerintah ingin mengajak masyarakat pengguna komputer di Indonesia agar lebih banyak menggunakan piranti lunak berbasis open source dibanding software berpaten melalui peluncuran IGOS

"Peluncuran program IGOS ini dilakukan berbarengan dengan peringatan hari HaKI sedunia yang diperingati pada 26-27 April," ujarnya kepada Bisnis, kemarin.

Menurut dia, program IGOS direncanakan akan dituangkan dalam bentuk SKB setingkat keputusan menteri yang setidaknya akan melibatkan Kementerian Riset dan Teknologi serta Kementerian Kominfo. Jika dimungkinkan, program itu akan diperkuat melalui Inpres.

Beberapa negara diketahui telah lebih dulu menerapkan kebijakan untuk beralih ke peranti lunak berstandar terbuka, antara lain Jerman melalui proyek Schul am Netz yang menyediakan koneksi ke Internet pada sekolah dengan memanfaatkan SuSE Linux. Sementara Meksiko juga memanfaatkan software open source RedHat Linux untuk komputerisasi di sekolah melalui bantuan UNDP.

Korea juga beranggapan open source merupakan suatu solusi atas maraknya tuduh-an pembajakan selain untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya industri di negara itu.

Chandra mengatakan inisiatif untuk mendorong pemakaian software open source dilakukan guna menekan tingginya tingkat pembajakan software di Indonesia.

"Jadi, daripada harus membeli software bajakan, tentu lebih baik bagi masyarakat untuk menggunakan software yang berbasis open source."

Kemal Prihatman, Kabid Sumberdaya Informasi Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek Kantor Menristek mengatakan peluncuran program IGOS ditujukan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi teknologi informasi pada masyarakat secara luas.

"Selain itu, upaya mendorong penggunaan peranti lunak berbasis open source ini juga dilakukan pemerintah untuk mendorong aplikasi TI di berbagai sektor, baik di bidang pendidikan, politik maupun ekonomi," ujar dia.

Pada bidang ekonomi, lanjutnya, dengan meluasnya penggunaan software terbuka maka devisa negara yang keluar untuk belanja software akan dapat ditekan. (trd)

 

sumber: