Sengketa Lahan Bijih Besi Berakhir

Sengketa Lahan Bijih Besi Berakhir

Banjarmasinpost, 14 September 2005

 

Pelaihari, BPost
Dua perusahaan penambang bijih besi, PT Kuang Ye Indo International Mining Development dan PT Tantra Mining Development, mengakhiri sengketa lahan yang selama dua bulan terakhir diperebutkan.

"Alhamdulillah masalah ini selesai dengan baik. Kedua pihak sepakat untuk kembali pada kesepakatan awal sebagai solusi menuntaskan sengketa lahan," jelas Ketua Tim Penyelesaian Sengketa (Tim 8) Nurtumai Irian Bari, kemarin.

Nurtumai yang juga ketua Badan Pengawas PD AUMB ini menerangkan berakhirnya sengketa tersebut setelah kedua pihak dipertemukan dalam satu meja, Senin (12/9).

Pertemuan itu difasilitasi langsung oleh Bupati Tala Drs H Adriansyah. Juga dihadiri Camat Pelaihari, para kades terkait, dan direksi Perusahaan Daerah Aneka Usaha Manuntung Berseri (PD AUMB). Pertemuan digelar di ruang kerja bupati.

Seperti telah diwartakan, beberapa pekan terakhir PT KY (PMA dari China) dan PT Tantra terus terlibat perbedaan pendapat yang tajam karena masing-masing mengklaim atas areal tambang bijih besi di Pontain di Desa Sei Bakar Kecamatan Pelaihari. Bahkan acapkali sengketa tersebut menimbulkan ketegangan.

Sembari memperlihatkan peta lokasi, Nurtumai didampingi anggota Tim 8 H Umar Hamdan menerangkan kedua pihak sepakat membagi lahan sengketa. "Pembagian ini dengan mempertimbangkan potensi serta deposit batu yang ada," sebut Tumai yang juga pejabat eselon IV Bagian Keuangan Setda Tala ini.

Nurtumai yang sering disapa Tumai ini berharap dengan berakhirnya sengketa tersebut kedua pihak bisa bekerja kembali. Lantaran selama ini aktivitas perusahaan tersebut penambangan terhenti.

Khususnya terhadap PT KY, diharapkan momen tersebut menjadi awal bagi komitmen PMA tersebut untuk segera mencairkan dana untuk perbaikan ruas jalan Bajuin serta menyelesaikan masalah lingkungan lainnya.

Sekadar diketahui selama ini Pemkab Tala melalui PD AUMB terus mendesak manajemen PT KY agar segera memperbaiki kerusakan badan jalan Bajuin. Ini karena badan jalan itu mengalami kerusakan cukup parah akibat sering dilalui angkutan bijih besi mereka.

sumber: