Saham United Tractors Berpeluang Reversal
ÂÂ
Jumat, 18 November 2005, 00:18 WIB
Saham United Tractors Berpeluang Reversal
Laporan -
Faktor fundamental maupun teknis yang cukup positif membuat saham PT United Tractors Tbk (UNTR) berpeluang reversal dalam perdagangan jangka pendek. Analis merekomendasikan beli saham Grup Astra yang bergerak pada distribusi alat berat tersebut.
Hampir seluruh indikator teknis menunjukkan sinyal positif pada saham United Tractors, kata analis PT Sinarmas Sekuritas Alfiansyah kepada Investor Daily di Jakarta, Kamis (17/11).
Pada perdagangan kemarin, saham United Tractors ditutup menguat 25 (0,76%) ke level Rp 3.325. Volume transaksi saham yang dibukukan mencapai 15,35 ribu lot senilai Rp 25,44 miliar. Frekuensi transaksi saham United Tractors tercatat sebanyak 257 kali.
Menurut Alfiansyah, konfirmasi pola reversal pada saham United Tractors terjadi ketika harganya bergerak di atas indikator moving average lima harian. Pada harga saat ini di level Rp 3.325, saham United Tractors sudah menunjukkan momentum positif. Sedangkan indikator bollinger bands juga memperlihatkan sinyal positif pada saham United Tractors, karena harganya di atas lower band.
Dari kedua indikator ini, isyarat reversal pada saham United Tractors semakin kuat, ujar dia.
Sementara itu, indikator teknis lain seperti stochastic oscillator memperlihatkan saham United Tractors telah membentuk pola golden cross, sehingga memberikan sinyal positif untuk menguat. Indikator relative strength index (RSI) menunjukkan posisi oversold pada saham United Tractors, sehingga mengarah pada pola momentum (reversal).
Secara fundamental, lanjut dia, penjualan United Tractors tahun ini diperkirakan meningkat menjadi Rp 13 triliun, atau naik sekitar 65% dibanding tahun sebelumnya. Hingga triwulan III tahun ini, perseroan membukukan penjualan bersih Rp 9,78 triliun, atau meningkat 46,4% dibanding periode sama 2004 sebesar Rp 6,68 triliun.
Namun, secara bottom line turun, karena terjadinya kenaikan beban, imbuhnya.
Per September 2005, earning per share (EPS) United Tractors mencapai Rp 378,22. Sementara itu, posisi price to earning ratio (PER) saham United Tractors mencapai 19,4 kali dan price to book value (PBV) 12,81 kali.
Sedangkan analis PT Mitra Investdana Sekurindo Sumarmo mengatakan, saham Grup Astra tersebut masih menarik untuk dikoleksi. Fundamental saham ini masih cukup prospektif, jelas dia.
Pinjaman US$ 140 Juta
Sementara itu, perseroan telah menandatangani perjanjian refinancing senilai US$ 140 juta dengan sembilan kreditor. Sembilan kreditor tersebut adalah BNP Paribas, Overseas Chinese Banking Corporation Ltd, Standard Chartered Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, United Overseas Bank Limited, ABN Amro Bank N.V. Jakarta, PT Bank Mandiri Tbk cabang Singapura, Mizuho Corporate Bank, dan AFC Ltd.
Penandatanganan sudah dilakukan pada 19 Oktober 2005 lalu, kata sumber Investor Daily di United Tractors, Kamis (17/11).
Direktur Utama United Tractors Hagianto Kumala dalam siaran pers, Rabu (19/10) menjelaskan, semula perseroan hanya berniat melakukan refinancing senilai US$ 125 juta. Namun, tingginya permintaan membuat refinancing meningkat menjadi US$ 140 juta yang meliputi skema term loan facility senilai US$ 70 juta dan revolving credit facility sebesar US$ 70 juta. Dana berjangka tiga tahun itu akan digunakan untuk melunasi utang dn memperkuat modal kerja perseroan.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan United Tractors Tjandrawati Waas mengatakan, dari total pinjaman tersebut, sebesar US$ 90 juta akan digunakan untuk menutup utang perseroan dan sisanya modal kerja.
Selama sembilan bulan pertama 2005, United Tractors mencatat laba bersih sebesar Rp 809 miliar dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 834 miliar dengan penjualan mencapai Rp 9,78 triliun. Sebesar 52% dari total penjualan merupakan kontribusi dari United Tractors, yang bergerak di bidang distribusi alat berat, khususnya Komatsu. Sedangkan sisanya adalah kontribusi dari PT Pamapersada Nusantara, anak perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan.
Meskipun pasar penjualan alat berat sejak Juli menurun akibat fluktuasi nilai tukar, tingginya suku bunga dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), United Tractors mampu mempertahankan posisi pangsa pasar di atas 45%. Hingga September 2005, divisi mesin konstruksi menjual 1955 unit Komatsu, atau meningkat 66% dibanding penjualan September 2004 sebanyak 1.180 unit.
Rekomendasi
Alfiansyah merekomendasikan beli saham United Tractors untuk investasi jangka pendek dan menengah. Support saham United Tractors di posisi Rp 3.300 dan resistance Rp 3.700, kata dia. Sumarmo juga merekomendasikan beli saham United Tractors. (art)
sumber: