Saham tambang masih menguat
Saham tambang masih menguat
Bisnis, 18 Januari 2006
ÂÂ
Selain sentimen pasar yang cenderung bergairah, ekspektasi terhadap kinerja keuangan emiten 2005 serta harga minyak mentah dunia yang saat ini kembali bergejolak akan memberi pengaruh signifikan terhadap perdagangan saham pertambangan di BEJ.
Selanjutnya, investor tetap mencermati saham-saham pertambangan yang didukung isu positif selain karena valuasinya yang masih kompetitif.
Saham yang aktif menjadi perburuan investor antara lain Aneka Tambang yang pekan lalu melonjak ke level Rp4.550 (13 Januari) atau menguat 14,47%. Selain disulut isu merger dengan BUMN pertambangan lain, kenaikan harga emas di dunia ke level US$535 per tray once mendorong investor mengoleksi saham Antam.
Tahun ini komoditas emas yang memberi kontribusi sekitar 20% dari pendapatan Antam tersebut diperkirakan akan terus mengalami kenaikan di pasar global menyusul melemahnya dolar AS serta tekanan ekonomi di AS. Disamping trend positif harga emas, akan beroperasinya pabrik FeNi III mulai kuartal I 2006 semakin meningkatkan keyakinan investor terhadap kinerja emiten.
Pekan lalu aktivitas saham Antam terlihat marak dan mampu membukukan nilai transaksi Rp237,021 miliar dengan volume berpindahtangan sebanyak 55,404 juta unit.
Pada kurun yang sama investor juga tampak aktif mengambil posisi beli di saham Medco Energi International yang diperjualbelikan sebesar Rp188,797 miliar, Tambang Batubara Bukit Asam mencatatkan Rp165,720 miliar serta Inco mencapai Rp46,904 miliar.
Namun maraknya aksi beli juga diikuti dengan konsolidasi di sejumlah saham pertambangan seperti Timah dan Energi Mega Persada masing-masing melemah di kisaran tipis.
Meski demikian animo beli investor yang lebih kuat dibanding minat jual menyulut kenaikan indeks saham pertambangan ke level 135,089 (13 Januari) dibanding posisi sebelumnya di 130,836 (6 Januari). Selanjutnya, investor masih memanfaatkan isu individual serta aspek teknis untuk mengambil posisi di saham pertambangan. sumber: