Saham tambang layak dibeli

Saham tambang layak dibeli

Bisnis,  10 Agustus 2005

 

JAKARTA: Saham sektor pertambangan layak dikoleksi. Selain valuasinya menarik, maraknya berbagai isu individual positif bakal memicu kenaikan harga saham sektoral dalam jangka pendek.

Trend kenaikan harga minyak mentah serta sejumlah komoditas pertambangan dunia yang belakangan meningkat ikut menggerakkan animo pasar mendapatkan capital gain di saham sektoral.

Umumnya, perdagangan saham pertambangan mampu mengkontribusikan transaksi yang signifikan di BEJ. Selama pekan pertama Agustus jumlah saham sektoral yang dipindahtangankan melonjak atau tercatat sebanyak 878,892 juta unit dengan membukukan transaksi Rp1,214 triliun.

Tingginya animo beli pemodal tertuju pada beberapa saham sektoral yang sedang melakukan corporate action, fundamentalnya solid disertai ekspektasi yang tinggi terhadap hasil kinerja semester pertama.

Kinerja emiten sektor pertambangan 29 Juli - 5 Agustus 2005

No.

Nama perusahaan

Kurs saham
(Rp.)

Gain/loss
(%)

Likuiditas

Kapitalisasi Pasar
(Rp juta)

Saham yang tercatat
(Unit)

P/B 2005
(X)

PER 2005
(x)

29/7/05

5/8/05

1

Aneka Tambang (Persero) Tbk

2425

2300

(5,15)

SL

4.626.153

1.907.691.950

1,73

5,91

2

Apexindo Pratama Duta Tbk

720

710

(1,39)

SL

1.256.400

1.745.000.000

1,09

(65,45)

3

Bumi Resources Tbk

830

870

4,82

SL

16.105.320

19.404.000.000

8,83

9,02

4

Central Korporindo Int l

25

25

0,00

TL

84.563

3.382.500.000

0,15

(250,00)

5

Citatah Industri Marmer Tbk

60

60

0,00

SL

50.400

840.000.000

1,25

(2,61)

6

Energi Mega Persada Tbk

790

860

8,86

SL

7.498.242

9.491.445.177

17,56

98,75

7

International Nickel Ind .Tbk

15000

15250

1,67

SL

14.904.508

993.633.872

1,48

6,01

8

Medco Energi International Tbk

3200

3175

(0,78)

SL

10.663.845

3.332.451.450

2,12

16,24

10

Tambang Batubara Bukit AsamTbk

1570

1690

7,64

SL

199.237

2.257.977.750

1,88

7,48

11

Timah Tbk

2125

2100

(1,18)

SL

1.069.517

503.302.000

0,68

4,66

Aksi beli mendongkrak posisi Energi Mega Persada (ENRG) yang beranjak ke level Rp860 (5 Agustus), menguat 8,86% dibanding akhir Juli di Rp790. Saham produsen minyak tersebut ramai diperjualbelikan atau mencapai Rp108,636 miliar dengan volume sekitar 130,429 juta lembar.

Investor kembali memburu ENRG setelah harga minyak mentah dunia kembali bergejolak dan melampaui level USD62 per barrel. Sementara itu animo beli juga melanda saham Tambang Batubara Bukit Asam menguat 7,64% ke Rp1.690, Bumi Resources naik 4,82% menjadi Rp870 dan International Nickel gain 1,67% menjadi Rp15.250.

Pada kurun tersebut pelaku pasar mulai merealisasikan gain di sejumlah saham pertambangan yang sudah overbought. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan resiko kerugian menyusul indeks bursa yang rentan profit taking.

Investor merealisasikan keuntungan pada saham Antam hingga mencatatkan loss terbesar yakni 5,15% menjadi Rp2.300, Apexindo Pratama Duta turun 1,39% ke Rp710, Timah melemah 1,18% ke Rp2.100 dan Medco terkoreksi 0,78% ke Rp3.175. Kendati pasar belum stabil, saham pertambangan berpeluang menguat dan layak dikoleksi.

sumber: