Saham PGN Terus Melejit

Saham PGN Terus Melejit
Selasa, 14 Pebruari 2006 | 03:55 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) selama sepekan terakhir terus melejit. Jika dalam transaksi Senin pekan lalu harga saham baru mencapai Rp 8.450, Senin kemarin melonjak menjadi Rp 10.650 per saham atau melonjak 26,04 persen.

Harga saham perseroan dalam perdagangan sesi pagi kemarin malah sempat menyentuh level tertinggi Rp 10.750, sebelum akhirnya ditutup pada Rp 10.650 per lembar.

Bahkan harga saham perusahaan gas negara ini sudah mengalami kenaikan fantastis sebesar 54,35 persen dibanding posisi akhir 2005 yang berada di level Rp 6.900 per saham.

Sepanjang pekan lalu (6-10 Februari), saham perseroan juga menduduki peringkat teratas dalam 10 daftar nilai perdagangan terbesar di Bursa Efek Jakarta. Saham dengan kode PGAS selama sepekan lalu itu diperjualbelikan sebanyak 6.183 kali dengan volume 82 juta saham senilai Rp 757,1 miliar.

Analis dari PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, menilai kenaikan harga saham PGN sudah terlalu tinggi. Rasio saham terhadap laba (price earning ratio) dan pendapat domestik bruto sudah sangat jauh dari pasar.

Dia menyarankan, pelaku pasar berhati-hati karena kenaikkannya sudah cukup tinggi. “Karena dari segi fundamental atau kinerja perusahaan mau pun rumor di pasar, belum ada berita yang mendorong kenaikan itu,� kata Alfiansyah kepada Tempo kemarin.

Namun, dia mengakui, kinerja keuangan perseroan tahun lalu akan bagus karena perseroan telah merampungkan beberapa proyek. Tahun ini juga berpeluang terus membaik dengan rencana pembangunan proyek pipanisasi Kalimantan Timur-Jawa. Dengan pembangunan itu, pendapatan perusahaan pelat merah ini akan bertambah dari biaya penggunaan pipa untuk distribusi gas.

Analis pertambangan dari PT Trimegah Securities, Sebastian Tobing, mengatakan, faktor pembangunan proyek pipanisasi ini kemungkinan menjadi salah satu pemicu kenaikan harga saham perseroan. Juga potensi kenaikan harga gas di Indonesia masih cukup besar.

"Setiap kenaikan 10 persen harga gas akan mempengaruhi kenaikan pendapatan bersih 30-40 persen,� katanya. Karena itu, dia optimistis, harga saham PGN masih berpeluang menguat.

Manajer investasi Recapital Asset Management, Haryajid Ramelan, mengatakan melonjaknya saham PGN tidak terlepas dari optimisme pasar terhadap kinerja keuangan dan prospek perusahaan yang kian bagus.

"Kebutuhan gas untuk industri terus meningkat. Perusahaan juga terus melakukan eksplorasi dan pembangunan pipanisasi selesai," kata Haryajid.

Namun analis dari PT BNI Securities, Adrian Rusmana, mengatakan harga saham PGAS saat ini sudah terlalu mahal dan akan rawan aksi ambil untung. "Secara tehnikal masih berpeluang menguat, tapi tidak wajar," kata Adrian.

Sekretaris PGN, Widyatmiko mengatakan, perseroan tidak memiliki informasi material yang menyebabkan kenaikan harga saham tersebut. “Ini murni mekanisme pasar. Mungkin juga karena laporan proyek di lapangan yang cukup baik," katanya.

Suliyanti Pakpahan/Muchtar Wijaya - Tempo

sumber: