Saham pertambangan melejit
Membaiknya animo juga didukung sentimen makro lain seperti harga minyak turun ke level US$49 per barrel serta perkembangan ekonomi dalam negeri yang kondusif.
Kegiatan transaksi saham pertambangan semakin marak dimana indeks sektoral periode ini menguat 30,90 poin atau 7,64% ke 435,422. Pelaku pasar tampak melakukan antisipasi sebelum diumumkan kabinet baru dengan membeli saham sektoral berprospek gain tinggi.
Minat beli yang kuat juga tidak lepas dari peranan investor asing dimana selama sepekan kemarin mampu membukukan net buying sebesar Rp576,382 miliar. Valuasi saham pertambangan dinilai masih murah dibanding saham sejenis di berbagai bursa regional menjadi pertimbangan pemodal asing untuk mengalihkan investasi ke BEJ disertai harapan pertumbuhan ekonomi setelah pemilu berjalan baik.
Saham pertambangan membukukan volume perdagangan sebanyak 601,147 juta lembar senilai Rp522,974 miliar. Dari 11 saham pertambangan yang tercatat di BEJ, 7 saham diantaranya menguat, 4 saham melemah dan lainnya stagnan.
Sebagian besar saham berfundamental solid mendapat animo beli yang cukup tinggi seperti Aneka Tambang ditransaksikan sebesar Rp108,138 miliar, Bumi Resources Rp143,856 miliar, Energi Mega Persada Rp87,284 miliar, Inco Rp40,023 miliar dan seterusnya.
Peluang kenaikan harga saham pertambangan minggu ini diperkirakan terus berlanjut. Euphoria pasar terhadap pergantian pemerintahan baru memberi angin segar sekaligus telah menghilangkan ketidakpastian di lantai bursa.
Investor akan meningkatkan pembelian di saham pertambangan berprospek cerah dan mengeluarkan laporan keuangan kuartal III 2004 yang menjanjikan.
sumber: