Saham pertambangan melambung

 

Bisnis Indonesia

JAKARTA: Seiring dengan kembali bergolaknya harga minyak dunia, saham pertambangan di BEJ terus melambung. Pelaku pasar aktif mengakumulasi saham sektoral setelah mengalami tekanan jual pada periode sebelumnya. Mereka optimis akan meraih gain menyusul pertumbuhan kinerja emiten pertambangan 2004 yang menggembirakan disusul ekspektasi positif terhadap prospek usaha tahun ini. Selain itu, munculnya sejumlah aksi korporasi perusahaan semakin menggairahkan aksi spekulasi saham sektoral di lantai bursa.

Pemodal antusias memborong saham pertambangan sehingga akhir periode ini indeks sektoral naik sebesar 8,55% atau 47,79 poin ke 606,851. Namun dibanding periode-periode sebelumnya, transaksi pekan lalu cenderung mengalami penurunan atau hanya mencapai Rp768,176 miliar dengan volume saham berpindahtangan sekitar 719,462 juta lembar.

Bumi Resources, saham pertambangan yang paling banyak diperjualbelikan atau membukukan nilai transaksi Rp 325 miliar dengan volume sekitar 403,105 juta lembar. Investornya meraup gain seiring dengan harga saham BUMI yang menguat 5,19% ditutup ke posisi Rp 810 (8 April).

Belakangan, sejumlah saham produsen batu bara mulai menarik perhatian pemodal. Kondisi ini sejalan dengan harga batubara dunia yang terus meningkat diikuti dengan tingginya permintaan industri.

Ekspektasi positif terhadap prospek usaha tahun ini juga mendongkrak saham Tambang Batubara (PTBA) yang pekan lalu ditransaksikan sebesar Rp66,766 miliar. Kurs PTBA terangkat 6,33% ke level Rp1.680 dibanding periode sebelumnya di Rp1.580 (1 April).

Minat beli yang cukup tinggi tampak pada transaksi Aneka Tambang, Medco Energi Corporation, Tambang Timah, International Nickel Indonesia dan Energi Mega Persada. Aksi perburuan investor terhadap Antam masih disulut sentimen deviden atas kinerja 2004 yang menggembirakan disamping tren harga emas dunia yang terus membaik. Secara keseluruhan emiten pertambangan masih mencerminkan prospek yang cerah.

.

sumber: