Saham Bumi Resources Dibayangi Tekanan Jual

Senin, 04 Juli 2005, 00:03 WIB

Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) diperkirakan melanjutkan penguatan pada perdagangan jangka pendek, namun penguatannya diikuti tekanan jual.

“Secara fundamental, saham ini menjanjikan dan berpeluang uptrend. Tapi secara teknis dibayangi tekanan jual,� kata analis Pacific Duaribu Group Felix Sindhunata kepada Investor Daily di Jakarta, Jumat (1/7).

Pada perdagangan Jumat (1/7), saham BUMI menguat Rp 10 dari posisi Rp 830 ke level Rp 840 per saham. Saham perusahaan pertambangan batu bara tersebut ditransaksikan sebanyak 194 kali, dengan volume transaksi sebesar 21,007 juta saham dan nilai transaksi Rp 17,48 miliar.

Menurut Felix, dari sisi teknis, sesuai indikator relative strength index (RSI) menunjukkan, saham Bumi Resources masih berada dalam sinyal bullish, tapi diperkirakan diikuti tekanan jual, karena indikator stochastic oscillator memperlihatkan arah menurun. “Saat ini, posisinya ada di 33,15 dari sebelumnya 40,33,� jelasnya.

Felix melanjutkan, secara fundamental, saham Bumi Resources diperkirakan kembali berada di area uptrend, karena pertumbuhan earning per share (EPS) masih bagus untuk perolehan dari tahun ke tahun. Pada 2002, EPS hanya Rp 4, 2003 meningkat Rp 5, dan pada 2004 menjadi Rp 62 per saham. “Pada akhir 2005, EPS diperkirakan bisa mencapai Rp 92 per saham,� ujarnya.

Ia menilai, kinerja saham pertambangan batu bara tersebut tetap baik, karena tahun ini diprediksi masih meningkat dalam perolehan pendapatan bersih (net income). Net income 2003 hanya Rp 100 miliar, tapi pada 2004 dapat mencapai Rp 1 triliun. “Untuk 2005 diperkirakan juga meningkat,� jelasnya.

Namun dia mengakui, valuasi saham BUMI cukup mahal dibanding saham pertambangan batu bara lainnya, karena price to earning ratio (PER) sudah mencapai 9,13 kali dan price to book value (PBV) 8,94 kali. “Sedang PER PTBA hanya 7,72 kali dan PBV-nya 1,94 kali,� ujarnya.

Sementara itu, analis Citi Pacific Securities Hendri Effendi mengatakan, saham BUMI masih berpotensi menguat pada jangka pendek meski perlu dikonfirmasi lebih dulu pergerakannya, karena saat ini sedang membentuk pola konsolidasi. “Itu terbaca dari indikator stochastic oscillator,� jelasnya.

Hendri menambahkan, indikator teknis lain seperti indikator Williams% (W%R) juga menunjukkan hal serupa pada saham Bumi Resources, karena belum ada sinyal yang kuat untuk mengakhiri pola downtrend-nya. “Tapi, kalau saham ini berhasil menembus level Rp 850 dia akan menuju posisi resistance-nya di kisaran Rp 890 hingga Rp 900 per saham,� ujarnya.

Tak Bagi Dividen

Sementara itu, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memutuskan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2004 meskipun perseroan berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,2 triliun.

Menurut Direktur Keuangan Bumi Eddy J Soebari usai rapat umum pemegang saham (RUPS) akhir Juni lalu (28/6), tidak adanya pembagian dividen sesuai keputusan kreditor yang memberikan pembatasan keuangan atas sejumlah kredit yang diterima perseroan.

Soebari tidak dapat memastikan kapan perseroan akan membagikan dividen, tapi tahun depan BUMI mempertimbangkan untuk memperhatikan kepentingan pemegang saham.

Rekomendasi

Felix Sindhunata merekomendasikan beli saham Bumi Resources untuk jangka pendek walau penguatannya dibayangi tekanan jual. Kemudian untuk menengah dan panjang, dia tetap merekomendasi beli. “Support saham BUMI di Rp 820 dan resistance di posisi Rp 850,� ujarnya.

Sedang Hendri Effendi merekomendasikan buy on weakness untuk yang main dalam jangka pendek maupun panjang pada saham BUMI. “Support pertama saham ini ada Rp 840, keduanya di Rp 830 dan resistance-nya ada di kisaran level Rp 890 sampai Rp 900,� jelasnya. (asp)

sumber: