Saham Bumi Resources Berpeluang Reversal

 

Selasa, 11 Oktober 2005, 01:20 WIB
Saham Bumi Resources Berpeluang Reversal

Laporan -

JAKARTA, investorindonesia.com

Secara fundamental saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjanjikan untuk dikoleksi. Pada perdagangan jangka pendek, indikator teknis menunjukkan saham Bumi dalam pola reversal.

Secara fundamental, saham Bumi Resources diperkirakan kembali uptrend setelah terkoreksi, kata analis PT Danasakti Securities Arief Budisatria kepada Investor Daily di Jakarta, Senin (10/10).

Pada perdagangan kemarin, saham BUMI ditutup terkoreksi Rp 10 dari posisi Rp 860 ke level Rp 850. Saham perusahaan pertambangan batubara tersebut ditransaksikan 191 kali, dengan volume transaksi sebanyak 20,48 juta saham senilai Rp 17,23 miliar.

Menurut Arief, pertumbuhan earning per share (EPS) saham Bumi tahun ini diprediksi membaik. Pada 2005, EPS perseroan diperkirakan dapat melebihi periode sama 2004, karena hingga semester pertama sudah mencapai Rp 51.

Arief menambahkan, laba bersih perseroan tahun ini juga diprediksi meningkat dibanding tahun sebelumnya Rp 1,2 triliun. Untuk tahun ini, laba bersih perseroan diperkirakan mencapai Rp 2 triliun, karena pada semester pertama sebesar Rp 1 triliun, jelasnya.

Dia mengakui, valuasi saham BUMI masih murah dibanding emiten pertambangan batubara lainnya, karena price to earning ratio (PER) baru 8,25 kali dan price to book value (PBV) 7,66 kali. Sedangkan PER saham PTBA (Tambang Batubara Bukit Asam) sudah 11,19 kali, dengan PBV 2,22 kali, ujarnya.

Arief melanjutkan, indikator relative strength index (RSI) menunjukkan penurunan saham Bumi Resources akan tertahan pada jangka pendek, sebab posisinya sudah oversold. Jadi, dalam waktu dekat, ada potensi berbalik arah, jelasnya.

Sementara itu, analis PT Kuo Capital Raharja Edwin Sinaga mengatakan, saham BUMI berpotensi bergerak mendatar (sideways) pada perdagangan jangka pendek, karena kurang aktif. Hal itu terlihat dari indikator RSI untuk 10 hari yang memperlihatkan posisi netral, jelasnya.

Edwin menambahkan, indikator stochastic oscillator juga menunjukkan posisi serupa pada pergerakan saham Bumi Resources dalam jangka pendek. Saat ini, posisinya juga masih di area netral, ujarnya.

Proyeksi 2005

Sementara itu, manajemen Bumi Resources mengatakan, proyeksi kinerja keuangan perseroan tahun ini akan tercapai. Optimisme perseroan itu berdasarkan asumsi laporan kinerja semester pertama yang meningkat cukup drastis.

Direktur Keuangan Bumi Resources Eddie J Soebari kepada Investor Daily mengatakan, optimisme tersebut muncul setelah pada semester pertama tahun ini perseroan mampu meningkatkan kinerjanya dengan baik. Untuk kuartal III 2005, target perseroan diprediksi juga akan tercapai. Meskipun, kenaikan harga minyak tetap berpengaruh terhadap struktur biaya operasional perseroan, ujar dia.

Namun, dia menambahkan, pihaknya belum dapat memastikan angka pencapaian kinerja perseroan hingga kuartal III, karena harus dilaporkan dulu ke Bursa Efek Jakarta (BEJ). Dalam dua minggu lagi baru bisa kita umumkan, jelasnya.

Pada kesempatan itu, Eddie juga mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mempertahankan kenaikan produksi batubara sebesar 20-21% per tahun dari target produksi tahun ini yang diperkirakan mencapai 40-45 juta ton. Produksi batubara perusahaan berasal dari anak usahanya PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (AI).

Sementara itu, belanja modal (capital expenditures/capex) yang akan dikeluarkan dari kas internal perseroan per tahun diperkirakan mencapai US$ 33 juta, dengan rincian sekitar US$ 25 juta untuk KPC dan US$ 8 juta untuk AI.

Selama enam bulan pertama 2005, Bumi Resources membukukan penjualan konsolidasi sebesar Rp 6,72 triliun. Penjualan tersebut menggelembung hingga 61,5% dibanding periode sama 2004 senilai Rp 4,16 triliun. Pada laporan keuangan (unaudited) terlihat, laba usaha melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 2,20 triliun dari sebelumnya Rp 1,02 triliun.

Walaupun terjadi penambahan beban lain-lain menjadi Rp 451,87 miliar dari sebelumnya Rp 433,08 miliar, emiten dengan kode BUMI itu mampu meraup laba bersih Rp 1 triliun atau bertumbuh 179,3% yoy dibanding semester pertama tahun lalu Rp 358,15 miliar. Seiring dengan itu, laba bersih per saham juga meningkat menjadi Rp 51,55 dari sebelumnya Rp 18,46.

Rekomendasi

Arief merekomendasikan beli saham Bumi Resources untuk perdagangan jangka pendek, menengah, maupun panjang, karena masih menjanjikan untuk dikoleksi. Support saham BUMI pada level Rp 830 dan resistance Rp 900, ujar dia.

Edwin merekomendasikan buy on weakness saham Bumi untuk investor jangka pendek. Sedangkan dalam jangka menengah maupun panjang, dia menyarankan beli. Support saham ini di posisi Rp 820 dan resistance pada level Rp 870, jelasnya. (asp)

sumber: