Saham Bukit Asam Dibayangi Tekanan Jual

 

Kamis, 17 November 2005, 00:10 WIB
Saham Bukit Asam Dibayangi Tekanan Jual

Laporan -

Tekanan jual pada saham PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) diperkirakan berlanjut. Beberapa indikator teknis masih menunjukkan arah negatif pada saham sektor pertambangan tersebut.

Jadi, kemungkinan dalam waktu dekat masih terkoreksi, kata analis PT Meridian Capital Indonesia M Habdi di Jakarta, Rabu (16/11).

Pada perdagangan kemarin, saham PTBA terkoreksi Rp 10 dari posisi Rp 1.640 ke level Rp 1.630. Saham perusahaan tambang batubara itu ditransaksikan 101 kali, dengan volume transaksi sebanyak 1,85 juta unit saham senilai Rp 3,04 miliar.

Habdi mengatakan, secara fundamental saham PTBA masih layak beli. Laba bersih perseroan untuk tahun ini diperkirakan tetap positif, seperti tahun sebelumnya yang meningkat dari Rp 246 miliar (2003) menjadi Rp 420 miliar. Tahun ini, laba bersih perseroan diprediksi mencapai Rp 486, jelasnya.

Dia menambahkan, pertumbuhan earning per share (EPS) saham Bukit Asam diperkirakan tetap positif seperti tahun-tahun sebelumnya. Pada 2003, EPS perseroan hanya Rp 112, kemudian pada 2004 menjadi Rp 191. Pada 2005, EPS perseroan kemungkinan bisa mencapai Rp 215, ujar dia.

Habdi mengakui, valuasi saham PTBA sudah mahal dibanding emiten pertambangan lain. Price to earning ratio (PER) telah mencapai 7,58 kali dan price to book value (PBV) 1,92 kali. Sedangkan PER PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) baru 4,88 kali, dengan PBV 1,6 kali, jelasnya.

Lebih lanjut, Habdi mengatakan, dari sisi teknis, saham Tambang Batubara Bukit Asam tetap berpeluang terkoreksi dalam jangka pendek. Hal ini terlihat dari indikator candle stick yang membentuk full red body, ujar dia.

Sedangkan indikator Williams%R (W%R) juga menunjukkan hal yang sama pada pergerakan saham PTBA dalam waktu dekat. Meskipun sudah memasuki area oversold, masih ada ruang sedikit untuk terkoreksi pada saham PTBA. Apalagi, volume perdagangannya terus menurun, lanjutnya.

Habdi merekomendasikan, buy on weakness saham Tambang Batubara Bukit Asam untuk jangka pendek. Namun, untuk perdagangan jangka menengah dan panjang, dia tetap menyarankan beli saham itu. Support saham ini di level Rp 1.600 dan resistance Rp 1.700, kata Habdi.

Sementara itu, analis PT Evergreen Capital Edwin Sebayang juga mengatakan, secara teknis masih ada tekanan jual pada saham PTBA dalam waktu dekat. Hal ini terbaca dari indikator moving average convergence divergence (MACD), jelasnya.

Dia mengakui, meskipun indikator Williams% (W%R) sudah sangat oversold, saham PTBA masih downtrend, sehingga tetap berpotensi terkoreksi. Namun, indikator relative strength index (RSI) menunjukkan peluang technical rebound pada saham PTBA. Jadi, kalau terkoreksi lagi, hanya dalam kisaran terbatas, ujarnya.

Edwin merekomendasikan akumulasi beli saham PTBA untuk jangka pendek, sedangkan untuk jangka menengah maupun panjang tetap direkomendasikan beli. Support saham PTBA di level Rp 1.590 dan resistance pada posisi Rp 1.680, ujarnya. (asp)

sumber: