Rp 23 M untuk Eksplorasi Panas Bumi di NTT
Rp 23 M untuk Eksplorasi Panas Bumi di NTT
Suara Karya, 6 Juni 2005
KUPANG (Suara Karya): Dalam tahun anggaran 2005, pemerintah pusat mengalokasikan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp 23 miliar untuk mengeksplorasi sumber panas bumi di Ulumbu, Kabupaten Manggarai dan Mataloko, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.
Rencananya, dua sumber panas bumi ini diolah menjadi tenaga listrik, masing-masing di Ulumbu berkekuatan 2 x 3 megawatt (MW) dan Mataloko 2 x 2,5 MW dengan daya jangkau seluruh Flores.
Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. John Umbu Detha, di Kupang, Sabtu (4/6) menjelaskan, alokasi anggaran itu disepakati setelah Komisi D yang membidangi pembangunan berdialog langsung dengan Dirjen Listrik, Pertambangan dan Energi Departemen ESDM di Jakarta, bulan lalu.
Dialog itu sendiri tindak lanjut kunjungan para wakil rakyat NTT ke proyek Geotermal Sibayak (listrik panas bumi) di Provinsi Sumatera Utara. Saat itu, DPRD NTT melihat dari dekat pengelolaan panas bumi Sibayak yang dinilai ramah lingkungan dan efisien dari segi biaya operasional.
Dari studi banding itu, kata Umbu Detha, Komisi D DPRD NTT mendesak pemerintah (PT PLN-Red) segera mengeksplorasi panas bumi Ulumbu di Manggarai dan Matoloko di Ngada untuk menjadi tenaga listrik.
Dari survei yang pernah dilakukan pihak Dirjen Listrik, Pertambangan dan Energi, kata Umbu Detha, sumber panas bumi Ulumbu dan Mataloko mampu mengatasi masalah kelistrikan di Flores.
sumber: