RI Tetap Menarik bagi Investor Pertambangan

.Jakarta, Kompas - Indonesia hingga saat ini masih tetap menarik bagi investor pertambangan karena memiliki cadangan mineral, minyak, dan gas yang relatif besar. Akan tetapi, investor masih dibayangi ketakutan untuk masuk ke Indonesia, terutama karena masalah kepastian hukum.

Demikian dikemukakan oleh Energy, Utilities & Mining TS Leader Asia Pacific Indonesia PricewaterhouseCoopers (PwC) Larry Luckey seusai peluncuran buku Asia-Pacific Energy, Utilities & Mining Investment Guide yang diterbitkan oleh PricewaterhouseCoopers di Jakarta, Selasa (7/12). Buku panduan yang diluncurkan oleh PwC tersebut berisi panduan untuk berinvestasi di Australia, Brunei Darussalam, China, India, Indonesia, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Thailand, dan Vietnam.

Larry mencontohkan, peraturan yang ada saat ini yang dirasa memberatkan oleh investor adalah pemberlakuan pajak pada saat eksplorasi dan pungutan pajak pertambahan nilai (PPN). Investor berharap ada perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah.

Sesuai catatan Kompas, pemerintah dalam waktu dekat akan mengeluarkan sejumlah insentif bagi investor di sektor minyak dan gas (migas) sebagai upaya meningkatkan kegiatan eksplorasi, agar produksi minyak Indonesia yang saat ini merosot bisa kembali meningkat. Insentif tersebut sekaligus untuk menyukseskan program 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, yang menargetkan produksi dipertahankan di atas 1 juta barrel per hari.

Tidak akan menunggu

Pemerintah tidak akan menunggu sampai tahun depan untuk mengeluarkan kebijakan fiskal tersebut. Insentif yang segera dikeluarkan itu, antara lain, penghapusan pajak pada tahap eksplorasi di pertambangan dan proses penggantian PPN untuk perusahaan migas dan pertambangan.

Sementara isi buku yang diluncurkan oleh PwC tersebut mengenai undang-undang, standar akuntansi yang dapat diterima secara umum, di samping berisi informasi dari pemerintah dan media massa, serta catatan statistik dari berbagai sumber. Buku ini bisa menjadi acuan untuk mengambil keputusan bagi investor yang akan masuk.

sumber: