JAKARTAâ€â€MIOL: Indonesia masih menempati urutan keempat dalam pembajakan perangkat lunak (software) teknologi informasi (IT) di dunia setelah Ukrania, ujar Tony Chen, president direktur PT Microsoft Indonesia, di Jakarta Selasa. Dengan meluncurkan program "Komputerku yang pertama" yang bekerjasama dengan BNI, untuk membantu pemegang kartu kredit BNI memiliki komputer bagi anak mereka di rumah, Tony mengatakan bahwa urutan teratas dalam pembajakan software IT jelas ditempati oleh China dan kemudian disusul oleh Vietnam diurutan kedua serta Ukraina di tempat ketiga. Pembajakan yang dimaksud oleh Tony Chen di sini berhubungan dengan pembuatan software komputer. Banyak produsen yang tidak memiliki hak paten meniru produk software yang dibuat oleh pemegang hak paten dan menjual di pasar lokal. Sebenarnya, produsen peniru ini seharusnya membayar royalty kepada pemegang hak paten sofware IT. Tapi sehubungan lemahnya penegakan hukum di negeri ini, mereka dengan leluasa menjual produk imitasi dengan harga yang sangat murah, ujarnya dan menambah bahwa kualitas produk mereka tentu jelas berbeda dengan aslinya (genuine). Walaupun Indonesia dilaporkan pada urutan keempat dalam hal pembajakan software IT ini, tingkat pembajakan di negeri ini masih berkisar 88 prosen, ujarnya. Seandainya pemerintah mampu mengurangi tingkat pembajakan dari 88 prosen ke 78 prosen saja, ada tiga manfaat yang dapat diperoleh oleh Indonesia dalam hal ini. Pertama Indonesia akan memperoleh setidaknya tiga miliar dolar Amerika dalam penjualan software IT dan kedua negara akan dapat menciptakan menambah lapangan pekerjaan bagi 4,000 pencari kerja. Yang lebih penting lagi, tambahnya, dengan pengurangan sekitar 10 prosen saja negara akan memperoleh peningkat dalam penerimaan pajak lima kali lipat dari angka sekarang, yaitu dari 20 juta menjadi 100 juta dolar Amerika per tahun sebagai mamfaat ketiga. Tapi bagaimanapun, Indonesia, menurut Tony, sudah berhasil mengurangi prosentasi pembajakan dari 89 prosen di tahun 2003 menjadi 88 prosen di tahun 2004. "Walaupun kecil, tapi sudah ada langkah positf yang diambil oleh pemerintah dalam mengurangi pembajakan software IT di negeri ini." (Ant/O-2) |