Rawan Sumbar Daerah Tanah Longsor
Rawan Sumbar Daerah Tanah Longsor
Padang, Kompas - Ribuan warga Kota Padang, yang bermukim di kawasan perbukitan yang rawan longsor, mengkhawatirkan hujan yang hampir tiap hari terjadi karena dapat memicu tanah longsor. Apalagi longsor yang terjadi selalu saja memakan korban jiwa.
�Hujan yang terus-menerus sepanjang hari sangat mengkhawatirkan kami karena longsor bisa saja sewaktu-waktu terjadi,� kata Izarman, warga yang bermukim di kawasan perbukitan Gunung Padang di pinggir Batang Arau, Senin (29/8).
Warga yang bermukim di Bukit Lantiak Palinggam juga mengkhawatirkan hal serupa. Bukit Lantiak pernah longsor dan menelan sejumlah korban jiwa. Terakhir, longsor di Bukit Berbungka di tepi jalan lintas Padang-Telukbayur.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumbar Bambang Istijono, yang dihubungi Kompas di Padang hari Senin kemarin, meminta masyarakat Padang dan kota/kabupaten lainnya di Sumbar, yang berdomisili di perbukitan atau daerah-daerah rawan longsor, agar meningkatkan kewaspadaan pada musim hujan tahun ini.
�Tingkat kewaspadaan harus tinggi, dengan melihat situasi sekeliling tempat tinggal, agar dapat mengetahui kecenderungan longsor sedini mungkin. Sumbar adalah daerah yang rawan longsor,� ujarnya.
Bambang melukiskan, tanah longsor di Sumbar sepanjang 1990-2004 terjadi di 30 lokasi, dengan korban jiwa 139 orang, 66 rumah hancur, dan merusak 204,42 hektar lahan pertanian.
Korban jiwa akibat tanah longsor di Sumbar menduduki urutan ketiga di Indonesia setelah Jawa Barat, termasuk Banten, 550 orang meninggal dan Jawa Tengah 233 orang meninggal. (nal)
sumber: